Air Hujan di Jakarta Tercemar Mikroplastik, Pakar IPB Ungkap Dampak dan Solusinya

22 Oktober 2025 04:00 22 Okt 2025 04:00

Thumbnail Air Hujan di Jakarta Tercemar Mikroplastik, Pakar IPB Ungkap Dampak dan Solusinya
Ilustrasi Hujan (Foto: Pexels)

KETIK, SURABAYA – Penemuan adanya kandungan mikroplastik (MP) dalam air hujan di Jakarta menambah daftar panjang persoalan pencemaran lingkungan di kawasan perkotaan. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran baru, terutama terkait dampaknya terhadap ekosistem dan kesehatan manusia.

Menurut Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Prof Etty Riani, fenomena tersebut secara ilmiah bukanlah hal yang mengejutkan. Ia menjelaskan bahwa mikroplastik yang melayang di udara dapat terbawa angin dan akhirnya turun bersama air hujan.

“Hujan berperan seperti pencuci udara. Mikroplastik yang melayang di atmosfer akan menyatu dengan tetesan air hujan. Karena ukurannya sangat kecil, partikel itu tidak terlihat, sehingga seolah-olah air hujan bersih,” jelas Prof Etty dalam situs resmi IPB, Senin, 20 Oktober 2025.

Sumber mikroplastik di udara kota besar seperti Jakarta sangat beragam, mulai dari pelapukan sampah plastik, gesekan ban kendaraan, hingga serat pakaian sintetis. Kondisi cuaca panas dan udara kering mempercepat proses degradasi plastik, sehingga partikel halusnya mudah beterbangan dan masuk ke atmosfer.

Tingginya penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari turut memperparah situasi. Dari kemasan makanan hingga produk perawatan tubuh, plastik terus digunakan dan akhirnya terurai menjadi mikroplastik maupun nanoplastik yang mencemari lingkungan.

Prof Etty menilai perlu adanya tindakan nyata dari pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Ia menekankan pentingnya perubahan gaya hidup menuju pola yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Kesederhanaan dan kedekatan dengan alam harus kembali menjadi bagian dari keseharian mulai dengan mengurangi plastik sekali pakai, menghindari produk yang mengandung mikroplastik, hingga membiasakan memilah sampah dari rumah,” ujarnya.

Selain itu, Prof Etty juga menyarankan penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) secara konsisten, serta pemberian sanksi bagi pihak yang tidak mendukung kebijakan pengurangan plastik.

Tombol Google News

Tags:

Hujan mikroplastik Jakarta IPB Guru Besar IPB