KETIK, MALANG – Sebanyak 1.540 pasukan militer gabungan yang terdiri dari TNI dan Polisi se-Malang Raya mulai memenuhi Balai Kota Malang. Pengerahan pasukan gabungan tersebut untuk bersiap menghadapi massa yang dikabarkan akan melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang, Senin 1 September 2025.
Pada sekitar pukul 10.00 WIB, pasukan telah terlihat berada di kawasan titik lokasi. Disertai dengan petugas Damkar, Satpol PP, hingga petugas kesehatan.
Satu jam sebelumnya, sebanyak 10 orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Tertindas telah melakukan aksi simbolik di depan Balai Kota Malang. Setelah aksi selesai, akan disusul oleh massa dari HMI.
Waka Polresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin menjelaskan setiap personel diimbau mematuhi SOP dan menempati titik yang telah ditentukan. Mengingat pada aksi lanjutan nanti terdapat lebih dari 200 massa aksi dari HMI.
"Tadi pagi ada 10 orang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tertindas dan sudah kembali. Selanjutnya mahasiswa dari HMI akan turun. Kurang lebih ada 200 orang yang akan kita terima," ujarnya saat memimpin Apel Pasukan.
Ia juga berpesan agar dalam kegiatan pengamanan, mengedepankan tindakan humanis. Petugas diminta melakukan laporan secara berjenjang pada saat jalannya pengamanan. SOP tak hanya harus ditaati, namun juga dipertanggungjawabkan.
"Kita tekankan untuk berikan pelayanan dengan humanis. Para pengunjuk rasa dalam memberikan tuntutan dengan cara baik. Sudah jadi tanggungjawab kita menerika mereka dengan baik," pungkasnya. (*)