KETIK, BREBES – Bupati Brebes Paramitha Widya Kusuma berpesan kepada seluruh pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes agar tidak menyalahgunakan wewenang dalam menjalankan tugasnya.
Hal tersebut disampaikan usai melantik dan mengambil sumpah jabatan terhadap 114 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menerima promosi dan rotasi jabatan eselon III dan IV di Pendopo Kabupaten Brebes, Senin, 20 Oktober 2025.
“Jabatan yang baru saja didapat bukan hak istimewa, tetapi kepercayaan. Janganlah kita membohongi orang-orang yang sudah percaya kepada kita,” tegas Bupati Paramitha.
Paramitha menyebutkan bahwa pelantikan dan rotasi jabatan tersebut merupakan langkah strategis yang didasarkan pada prinsip kebutuhan organisasi dan peningkatan kinerja birokrasi. Tujuannya untuk mempercepat akselerasi pelayanan publik di Kabupaten Brebes.
“Amanat baru berarti tanggung jawab baru, mandat baru dari rakyat yang dititipkan melalui kami sebagai penyelenggara negara di Kabupaten Brebes. Pergeseran jabatan ini murni untuk kebutuhan organisasi dan peningkatan pelayanan,” jelasnya.
Bupati juga menegaskan bahwa rotasi jabatan bukanlah bentuk pembuangan pegawai, melainkan proses penyegaran dalam birokrasi.
“Setelah delapan bulan memimpin Brebes, saya melihat jelas titik-titik yang memerlukan energi baru. Pergeseran ini adalah langkah strategis untuk menciptakan lingkungan kerja yang segar. Tidak ada istilah dibuang atau dipinggirkan dalam birokrasi profesional,” ujar Paramitha.
Ia juga mengingatkan para ASN agar tidak membawa perasaan pribadi dalam perubahan struktur organisasi.
“Singkirkan perasaan pribadi, jangan baper. Ini adalah bagian dari manajemen talenta dan penyegaran organisasi. Fokuslah pada kinerja dan pelayanan publik,” tegasnya.
Paramitha menambahkan, selama delapan bulan memimpin Brebes, dirinya telah memetakan loyalitas dan kapabilitas jajarannya.
“Delapan bulan cukup bagi saya untuk mengetahui siapa yang memiliki dedikasi tinggi dan layak dipromosikan, serta siapa yang perlu ditempatkan di posisi yang menuntut inisiatif baru,” ungkapnya.
Bupati Paramitha juga memperingatkan agar tidak ada pihak yang melakukan manuver politik ataupun tindakan tidak produktif di lingkungan pemerintahan.
“Saya tegaskan, jangan gunakan energi untuk hal tidak produktif, apalagi dalam bentuk ancaman, gertakan, atau manuver politik terselubung. Fokuslah bekerja dengan profesional. Saya tidak takut ancaman dan tidak bisa digertak,” ujarnya dengan tegas.
Ia menutup sambutannya dengan mengingatkan bahwa setiap jabatan, baik dari eselon tertinggi hingga pengawas, memiliki marwah dan tanggung jawab yang sama besar di mata rakyat. (*)