KETIK, MALANG – Terdapat beragam makna dan nilai kearifan dari tradisi pangan di Indonesia. Makanan tradisional sendiri dikenal memiliki gizi yang baik dan cukup bervariasi.
Misalnya di masakan Padang yang memiliki lauk beragam dengan komposisi gizi yang cukup lengkap. Begitu pula bubur Manado dan bubur Tinutuan yang dilengkapi dengan karbohidrat, protein, hingga lemak di satu hidangan.
Tak hanya itu, Khoirul Anwar, Pendiri Yayasan Makanan dan Minuman Indonesia (YAMMI) menjelaskan masyarakat Papua memiliki pemahaman bahwa mengkonsumsi Papeda harus diiringi dengan sumber gizi lain. Misalnya ikan laut, kuah kuning, dan sayuran yang dipetik dari kebun.
Ia juga menyoroti kearifan lokal yang diterapkan oleh beragam etnis, yakni makan bersama. Seperti di Bajamba, Sumatera Barat terdapat tradisi yang memegang prinsip kebersamaan dan saling berbagi.
"Makanan yang disajikan dalam porsi besar dan dimakan bersama, jadi tidak ada yang terbuang. Ada pengaturan porsi dan mereka saling berbagi untuk memastikan makanan yang dihidangkan bisa habis. Jadi tidak ada food waste," jelasnya.
Cara tersebut menurutnya dapat dijadikan sebagai solusi untuk mengatasi food waste di masyarakat. Bukan dengan makan sebanyak-banyaknya, namun dengan cara berbagi untuk mengurangi sampah makanan dan juga mengontrol porsi makan.
"Makanan itu tidak salah. Ketika kita punya 10 tusuk sate, lalu hanya menyantap 2 tusuk, dampaknya akan berbeda kalau kita menghabiskan 10 tusuk sekaligus. Kalau mau sehat, kita harus punya kesadaran untuk mengendalikan cara makan. Itulah kenapa portioning menjadi penting,” katanya. (*)
YAMMI Beberkan Nilai Kearifan Tradisi Pangan Indonesia Miliki Gizi Lengkap
29 Desember 2024 05:00 29 Des 2024 05:00
Trend Terkini
11 Nov 2025 10:33
Membaca Ulang Peran Pendamping Desa
8 Nov 2025 15:30
Emak-Emak Palak Hilir Geram, Gas Subsidi Tak Tepat Sasaran dan Pangkalan Dinilai Arogan
5 Nov 2025 18:49
Bupati Cup Halsel 2025: Tendangan Bebas Magis Afdal Bawa Mandaong ke 28 Besar
11 Nov 2025 14:59
Imbas Aksi Emak-Emak Palak Hilir, Pertamina Hentikan Suplai Gas ke UD Maidar
9 Nov 2025 18:46
Diduga Faktor Ekonomi, Pria di Tuban Gantung Diri di Rumah Orang Tua
Tags:
Tradisi Pangan Kearifan lokal Makanan Tradisional Berbagi MakananBaca Juga:
Lomba Bahasa Jawa, Upaya Pelestarian Bahasa Daerah di Sekolah Dasar JombangBaca Juga:
LSM Harimau Desak Polisi Tinjau Ulang Perizinan Konser Denny Caknan di Terminal Induk PemalangBaca Juga:
Rumiati, Perajin Tempe Daun Asli Pacitan Sejak 1980: Hanya Rp500 per BungkusBaca Juga:
Festival Tobo-Tobo Safar: Jejak Adat, Identitas Kolektif, dan Kehadiran Bupati Halsel di BobawaBaca Juga:
Suroan, Warga Pantai Pidakan Pacitan Larungkan Sesaji Pakai Barong LautBerita Lainnya oleh Lutfia Indah
12 November 2025 14:37
Restoran hingga Tempat Hiburan di Kota Malang Kena Sidak
12 November 2025 14:32
Progres 15 Persen, Pedagang Pasar Gadang Patungan Bangun Lapak Sementara
11 November 2025 18:55
Warga Kota Malang Harap Sabar! 2 Pekan Lagi Jembatan Bailey Sonokembang Bisa Dilewati
11 November 2025 15:46
PAD Sempat Seret, Bapenda Kota Malang Luruskan Isu Kenaikan Opsen 66 Persen
11 November 2025 15:17
Respon Cepat Problem Warga, Damkar Kota Malang Didorong Jadi Dinas Mandiri
11 November 2025 14:15
Penanganan Kebencanaan di Kota Malang Mengalami Peningkatan, Sentuh 490 Kasus
Trend Terkini
11 Nov 2025 10:33
Membaca Ulang Peran Pendamping Desa
8 Nov 2025 15:30
Emak-Emak Palak Hilir Geram, Gas Subsidi Tak Tepat Sasaran dan Pangkalan Dinilai Arogan
5 Nov 2025 18:49
Bupati Cup Halsel 2025: Tendangan Bebas Magis Afdal Bawa Mandaong ke 28 Besar
11 Nov 2025 14:59
Imbas Aksi Emak-Emak Palak Hilir, Pertamina Hentikan Suplai Gas ke UD Maidar
9 Nov 2025 18:46
Diduga Faktor Ekonomi, Pria di Tuban Gantung Diri di Rumah Orang Tua
