KETIK, JAKARTA – Aktivitas window shopping kembali mencuri perhatian dan menjadi tren, khususnya di pusat-pusat perbelanjaan. Fenomena ini kian terlihat seiring viralnya istilah rojali (rombongan jarang beli) dan rohana (rombongan hanya nanya) yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Apa Itu Window Shopping?
Window Shopping adalah aktivitas melihat-lihat barang di toko tanpa ada niat langsung untuk membelinya. Istilah ini berasal dari kebiasaan orang berjalan di depan etalase toko (window) untuk melihat produk yang dipajang.
Tujuan Window Shopping
Tujuan utama window shopping biasanya bukan untuk belanja, melainkan untuk mencari inspirasi, menyegarkan pikiran, mengikuti tren terbaru, atau sekadar mengisi waktu luang.
Penyebab Terjadinya Window Shopping
Penyebab utama window shopping adalah pengaruh digital. Konsumen datang ke tokoh offline untuk melihat, merasakan, atau mencoba barang secara langsung, namun kemudian membelinya secara online karena harga yang lebih murah.
Manfaat Window Shopping
1. Meningkatkan Mood
Aktivitas ini mampu memperbaiki mood dengan merangsang pusat kesenangan di otak, sehingga dapat membantu menurunkan perasaan stres dan gejala depresi.
2. Mengetahui Tren dan Harga Pasar
Dengan melakukan aktivitas ini, konsumen dapat memahami tren terbaru sekaligus mengetahui harga yang berlaku di pasaran.
3. Membantu mengambil keputusan sebelum membeli
Window shopping memungkinkan konsumen membandingkan berbagai merek dan model, sehingga saat membeli—baik offline maupun online—pilihan menjadi lebih tepat.
4. Sumber Inspirasi
Melihat koleksi barang dapat memberi ide-ide baru, baik untuk gaya berpakaian, dekorasi, hingga kebutuhan lainnya. (*)
