WASPADA! 24 Bencana dalam 48 Jam, Berikut Data dan Fakta

13 September 2025 16:20 13 Sep 2025 16:20

Thumbnail WASPADA! 24 Bencana dalam 48 Jam, Berikut Data dan Fakta
BPBD Kabupaten Purbalingga melakukan asesmen dilanjutkan menyerahkan dukungan kepada warga terdampak tanah longsor di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat, 12 September 2025. (Foto: BPBD Kabupaten Purbalingga)

KETIK, SURABAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan hasil pemantauan kejadian bencana selama periode 12 September 2025 hingga 13 September 2025 yang tercatat hingga pukul 14.00 WIB.

Dalam siaran persnya, Sabtu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan hasil akumulasi data dihimpun, tercatat sebanyak 24 kejadian bencana dengan 11 kejadian di antaranya dikategorikan menonjol atau berdampak signifikan.

Dari rangkaian kejadian tersebut, dilaporkan sedikitnya 22 korban jiwa meninggal dunia, 8 orang hilang, 3 orang luka-luka, serta lebih dari 11 ribu jiwa terdampak. Sementara itu, lebih dari 300 rumah mengalami kerusakan mulai dari rusak ringan hingga hanyut.

Berikut rinciannya:

Banjir dan Banjir Bandang

Peristiwa banjir yang melanda Provinsi Bali menimbulkan dampak yang cukup besar. Tercatat 17 jiwa meninggal dunia, 5 jiwa masih dalam pencarian, 146 jiwa terpaksa mengungsi, dan 214 KK atau 659 jiwa terdampak langsung. Status tanggap darurat ditetapkan di Provinsi Bali, Kabupaten Jembrana, Kota Denpasar, dan Kabupaten Gianyar.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto bersama rombongan turun langsung memberikan pendampingan. Kondisi banjir di beberapa titik Kota Denpasar sudah surut, sementara pencarian korban hilang masih berlangsung.

Di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur, banjir bandang mengakibatkan 5 korban meninggal dunia, 3 hilang, 3 luka-luka, serta 57 jiwa mengungsi. Sebanyak 40 rumah hanyut, 17 rumah rusak berat, dan 48 rumah rusak ringan. Status tanggap darurat ditetapkan hingga 30 September 2025, dengan BNPB melalui Deputi Bidang Penanganan Darurat memberikan pendampingan.

Banjir di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, sejak Rabu (10/9), berdampak pada 130 KK atau 472 jiwa. Sebanyak 4 rumah hanyut, 11 rumah rusak berat, 8 rumah rusak ringan, dan 49 rumah terdampak. Status tanggap darurat diberlakukan hingga 24 September 2025. Saat ini banjir telah surut, namun menyisakan material lumpur.

Di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, banjir berdampak pada 300 KK dengan 200 jiwa mengungsi. Sebanyak 166 rumah terdampak dan 1 rumah rusak berat. Status tanggap darurat diperpanjang hingga 24 September 2025. Pengerukan material longsor di beberapa titik pascabanjir masih terus dilakukan.

Selanjutnya, banjir di Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah, pada Rabu (10/9) berdampak pada 88 KK atau 184 jiwa. Sebanyak 7 KK dengan 16 rumah mengalami kerusakan. Wilayah terdampak mencakup 11 desa di 4 kecamatan. Banjir kini berangsur surut setelah penanganan dilakukan BPBD setempat.

Di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, banjir pada Kamis (11/9) berdampak pada 237 KK atau 917 jiwa serta 237 rumah terendam. Wilayah terdampak mencakup 2 desa di 1 kecamatan. Hujan sudah reda dan kondisi air berangsur surut.

Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada Kamis (11/9) setelah terjadi hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (10/9). Wilayah terdampak berada di Desa Gambarsari, Kecamatan Kemangkon yang mana 10 hektar sawah terendam dengan perkiraan produksi gabah mencapai 56 kuintal.

Tanah Longsor

Masih di wilayah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, bencana tanah longsor juga terjadi dan melanda 3 desa di 2 kecamatan. Material tanah longsor telah menghantam 7 rumah dan 1 sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar terancam. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.

Tim gabungan telah menyalurkan bantuan dan melakukan pembersihan bersama instansi terkait dibantu warga setempat.

Tanah longsor turut dilaporkan di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, pada Jumat, 12 September 2025. Material longsor menutup jalur rel molek dan jalan alternatif sehingga 225 KK terisolir.

Tim gabungan terus bekerja membersihkan material, dibantu masyarakat setempat. Situasi perlahan membaik dengan akses jalan mulai bisa dilalui kembali.

Kebakaran Hutan dan Lahan

Kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, pada Kamis, 11 September 2025. Titik api berada di Desa Kepuh Pandak, Kecamatan Kutorejo, dengan luas sekitar 2 hektare yang terbakar. Api berhasil dipadamkan oleh petugas dan kondisi kini terkendali.

Kekeringan

Kekeringan melanda Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, berdampak pada 2.512 KK atau 8.805 jiwa. Dropping air bersih terus dilakukan, dengan catatan 30.000 liter air telah didistribusikan pada 12 September 2025. (*)

Tombol Google News

Tags:

bpbd bencana alam Bnpb banjir tanah longsor