KETIK, MALANG – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, meminta agar penanganan trotoar Jembatan Embong Brantas, yang ambrol pada Minggu, 23 November 2025 lalu, dipercepat. Hal ini diungkapkan Wahyu kala, bersama dengan Wakil Wali Kota, Ali Muthohirin, meninjau lokasi trotoar yang ambrol, Senin, 24 November 2025.
Wahyu menyebut bahwa Pemerintah Kota Malang telah berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur-Bali, Provinsi Jawa Timur. Ia menargetkan agar penanganan sementara dapat dilakukan dalam satu sampai dua pekan mendatang.
"Dari balai besar sudah siap untuk penanganan sementara. Kurang lebih satu atau paling lama dua pekan. Ini agar tidak terjadi aliran air atau pun longsoran yang akan ke daerah rawan," ujar Wahyu, usai meninjau lokasi ambrolnya trotoar..
Menurut Wahyu, jalan di jembatan tersebut merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Karenanya, perlu pengkajian secara menyeluruh. Terlebih lagi, status lahan tersebut milik PT KAI.
"Lahan ini semua status tanahnya milik PT KAI. Kami ingin duduk bersama menyelesaikan tersebut, bagaimana penyelesaian nanti oleh Kementerian PU. Cepat atau lambat, pasti akan berdampak," lanjutnya.
Wahyu menyoroti intensitas hujan dan pergerakan kendaraan yang cukup tinggi di Jembatan Embong Brantas. Tingginya volume kendaraan dikhawatirkan berpengaruh pada kekuatan jembatan.
"Walaupun tidak berbobot tapi gerakannya mempengaruhi kekuatan jembatan. Itu kami akan mencari secara keseluruhan, agar tidak terulang. Satu sampai dua pekan akan diselesaikan," tegasnya.
Akibat ambrolnya trotoar ini, ada sejumlah rumah milik warga yang rusak. Menurut Wahyu, tingginya intensitas hujan saat kejadian juga berdampak terhadap 22 rumah warga.
"Kami sudah memberi bantuan kepada warga. Memang, kali ini cukup beralasan. Tadi, kami melihat tidak ada plengsengannya. Air di atas cukup tinggi," kata Wahyu.
"Mudah-mudahan dari balai segera menyelesaikan sehingga tidak ada lagi longsoran," jelasnya.
