KETIK, SURABAYA – Akibat penutupan Gumitir sejak 24 Juli 2025, hingga saat ini jalur utara Banyuwangi hingga Baluran masih macet. Terkait itu, anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Satib dari Partai Gerindra menyampaikan harapan agar proses perbaikan jalan di Gumitir dipercepat serta dilakukan penambahan armada laut.
Itu sebagai langkah mengurangi beban jalur darat. Kondisi kemacetan tidak terhindarkan karena jalur penghubung wilayah barat ke timur di Jawa Timur itu memang terbatas.
"Jalur yang menghubungkan Jember hingga Banyuwangi itu hanya ada dua, jalur Selatan (Gumitir) dan jalur Utara. Ketika Gumitir ditutup, otomatis semua lalu lintas tertumpuk di Utara. Ditambah lagi armada feri yang berkurang karena kebijakan evaluasi kapal dari pemerintah pusat, akhirnya beban jalur darat di Utara menjadi sangat berat," urai Satib di Gedung DPRD Jatim, Senin 4 Agustus 2025.
Wakil rakyat dari Dapil Jember-Lumajang ini berharap pihak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan kontraktor proyek mempercepat penyelesaian pekerjaan. Sarannya dengan penambahan jam kerja, untuk pekerjaan proyek.
"Kalau sebelumnya misalkan kerjanya hanya dua shift, bisa ditambah menjadi tiga, kalau perlu empat shift, 24 jam. Agar penyelesaian proyek lebih cepat dan akses masyarakat bisa normal kembali," ujarnya.
Selain mempercepat pengerjaan jalan, Satib juga mengusulkan penambahan armada laut sebagai solusi untuk mengurangi kepadatan di jalur darat. Menurutnya, keterbatasan kapal feri saat ini sangat memengaruhi kelancaran arus kendaraan dan distribusi logistik.
“Penambahan armada laut memang harus dilakukan. Kalau tidak, akan sulit bicara soal kelancaran arus lalu lintas, karena armada yang ada sekarang sangat terbatas. Kalau perlu, dikembalikan ke jumlah semula sebelum ada evaluasi kapal,” tegasnya.
Hal lain, yakni faktor cuaca ekstrem yang turut mempersulit kondisi lalu lintas di wilayah Banyuwangi dan Baluran. Untuk itu percepatan pengerjaan proyek harus dilakukan, karena wilayah wilayah itu adalah jalur vital. (*)