KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya kembali mengukuhkan lima profesor yang memiliki bidang keahlian yang berbeda pada Sabtu (16/9/2023).
Kelima profesor tersebut ialah Prof. Dr. Ir. Tri Eko Susilorini dari Fakultas Peternakan, Prof. Dr. Isnani Darti dari Fakultas MIPA, Prof. Dr. Ir. Syafrial dari Fakultas Pertanian, Prof. La Choviya Hawa dari Fakultas Teknologi Pertanian, dan Prof. Dodi Wirawan Irwanto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sebagai pakar bidang Ilmu Produksi Ternak Perah, Prof. Susilorini memberikan gagasannya mengenai teknologi morfobiomoluntuk mengembangkan kambing perah dan peningkatan produksi susu. Morfologi seekor ternak mampu memperlihatkan karakteristik ternak untuk meningkatkan standar ternak sebagai bibit.
"Teknologi morfobiomol dapat memberikan informasi fenotipik dan genotipik ternak secara akurat dan efisien. Penemuan penelitian kami, kambing pote memiliki kesamaan secara molekuler dengan kambing senduro. Sehingga kambing pote dapat dikembangkan sebagai kambing tipe perah untuk dataran rendah," ujarnya.
Berbeda dengan Prof. Syafrial yang ahli di bidang Ilmu Ekonomi Pertanian, ia membahas mengenai perumusan kebijakan peningkatan produksi ketahanan pangan dengan Meta-Model23. Menurutnya Meta-Model23 menjadi dasar perhitungan dampak alternatif kebijakan pemerintah hingga geolak harga pangan di pasar dunia.
"Berdasarkan Meta-Model23 dapat digunakan sebagai landasan perumusan berbagai alternatif kebijakan pangan dan mampu menjelaskan dan memperhitungkan dampak kesejahteraan pada setiap pelaku ekonomi," jelas profesor aktif ke-29 Fakultas Pertanian itu.
Berhasilnya ketahanan pangan, baginya dipengaruhi oleh ketersediaan input di tingkat petani maupun pasar input. Alternatif kebijakan di pasar input sangat diharapkan memberi dampak terhadap lsu produktivitas dan kesejahteraan petani.
"Dukungan pemerintah terhadap pasar input dan livelihood capital petani berdampak pada peningkatan pemanfaatan teknologi atau adopsi teknologi baru di bidang produksi pertanian," paparnya.
Profesor selanjutnya yang terlantik ialah Prof. Dr. Isnani Darti yang memberikan gagasan penggunaan matematika dalam pengembangan ekologi, epidemiologi, dan eko-epidemiologi. Menurutnya model ini mampu menjadi alat yang efektif dalam menjelaskan dan menganalisis dinamika pertumbuhan populasi. Selain itu juga mampu memprediksi perilaku populasi di masa mendatang.
"Hasilnya nanti digunakan sebagai scientific back-up sebelum intervensi atau kebijakan dilaksanakan. Namun sebagian besar data lapangan yang sulit diperoleh menyebabkan estimasi nilai parameter model belum dapat dilakukan. Sebagian besar model juga tidak dapat divalidasi dengan data real," jelas Profesor bidang Matematika Terapan itu.
Selain itu, Prof. La Choviya Hawa membahas Integrated Real Time Monitoring System (IRTMS) untuk meminimalkan kerusakan komoditas pertanian pasca panen. Penelitiannya lebih mengarah pada pengeringan komoditas pertanian. IRTMS menjadi sistem pengering konveksi udara paksa dengan kemampuan untuk mengukur perubahan massa, kelembapan relatif, hingga mengontrol suhu maupun udara.
"Keunggulan metode ini, pengukuran perubahan massa menjadi lebih cepat dan mudah dilakukan. Tentu juga semakin presisi dan sederhana apabila dibanding metode pengukuran konvensional," paparnya.
Terakhir ialah profesor dalam bidang Ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, yakni Pro. Dodi Wirawan Irwanto. Ia membahas mengenai gaya kepemimpinan dengan wawasan budaya lokal. Berbagai faktor seperti karakteristik generasi menjadi pertimbangan dalam penerapan konsep Leader Behaviour Description Questionnaire XII (LBDQ XII).
"Terobosan ini memiliki kekuatan dan keunikan sendiri yang sudah tervalidasi secara ilmiah dan telah berhasil diujicobakan pada beberapa perusahaan besar di Indonesia," jelas Prof. Dodi.(*)
Universitas Brawijaya Kembali Kukuhkan Lima Profesor
16 September 2023 08:42 16 Sep 2023 08:42

Trend Terkini

4 Agt 2025 18:13
Bupati Situbondo Bangga Siswa SMAN 1 Panarukan Jadi Anggota Paskibraka Jatim

7 Agt 2025 13:31
Dua Dokter Spesialis Mangkir Usai Terima Beasiswa Rp210 Juta, DPRK Abdya: Budayakan Rasa Malu

5 Agt 2025 07:17
Gaji PPPK Halmahera Selatan Segera Cair Tiga Bulan

4 Agt 2025 18:32
Dapur Umum SPPG Desa Tingkis Singgahan Tuban Salurkan 2.200 Porsi MBG

3 Agt 2025 21:43
Pemkab Bondowoso Tunjukkan Kepedulian Nyata, Siap Fasilitasi Pemulangan Warga dari Malaysia

Tags:
Profesor Universitas Brawijaya Pengukuhan Profesor Universitas Brawijaya Profesor baru UBBaca Juga:
Gelar Expo dan STPI 2025, FTP UB Terus Bekali Mahasiswa dengan Keterampilan BerwirausahaBaca Juga:
Cetak Srikandi Pemimpin Masa Depan, FISIP UB Gagas Akademi Kepemimpinan PerempuanBaca Juga:
PKM FEB UB Dorong Literasi Anak dengan Kreatif, Hadirkan Pojok Baca di SDN 1 ArdimulyoBaca Juga:
FTP UB Jadi Jujugan Rombongan FIKP Unhas untuk Benchmarking Menuju Zona IntegritasBaca Juga:
Jalin Kerja Sama dengan UB, HKTI Kota Malang Tancap Gas Gagas Seminar dan LokakaryaBerita Lainnya oleh Lutfia Indah

10 Agustus 2025 11:00
Hampir Punah, Wayang Topeng Menak Kembali Tampil di Malang

9 Agustus 2025 16:35
Khofifah Larang Pengibaran Bendera One Piece, Ini Alasannya

9 Agustus 2025 16:05
Khofifah Resmikan Tahun Ajaran 2025/2026, Dorong Sekolah Perkuat Pendidikan Karakter dan Akhlak

9 Agustus 2025 15:35
Kemenko PM Gandeng Perguruan Tinggi di Malang Bangun Migran Center

9 Agustus 2025 14:40
Menko PM, Cak Imin Sebut Kabupaten Malang sebagai Pusat Talenta Pekerja Migran di Indonesia

8 Agustus 2025 20:30
Manfaatkan Potensi Desa Teratak, Tim Doktor Mengabdi FTP UB Sosialisasikan Diversifikasi Manggis dan Pisang

Trend Terkini

4 Agt 2025 18:13
Bupati Situbondo Bangga Siswa SMAN 1 Panarukan Jadi Anggota Paskibraka Jatim

7 Agt 2025 13:31
Dua Dokter Spesialis Mangkir Usai Terima Beasiswa Rp210 Juta, DPRK Abdya: Budayakan Rasa Malu

5 Agt 2025 07:17
Gaji PPPK Halmahera Selatan Segera Cair Tiga Bulan

4 Agt 2025 18:32
Dapur Umum SPPG Desa Tingkis Singgahan Tuban Salurkan 2.200 Porsi MBG

3 Agt 2025 21:43
Pemkab Bondowoso Tunjukkan Kepedulian Nyata, Siap Fasilitasi Pemulangan Warga dari Malaysia

