Unitri Sumbang Pemikiran dalam Workshop Biochar untuk Penguatan SDM Pertanian

12 Desember 2025 12:09 12 Des 2025 12:09

Thumbnail Unitri Sumbang Pemikiran dalam Workshop Biochar untuk Penguatan SDM Pertanian
Unitri turut menyumbang pemikiran di Workshop on Quality of Biochar to Strengthen Agricultural Human Resource Development in Indonesia. (Foto: Humas Unitri)

KETIK, MALANG – Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang turut menyumbang pemikiran dalam Workshop on Quality of Biochar to Strengthen Agricultural Human Resource Development in Indonesia, 10 Desember 2025 di Bogor. 

Tiga akadeniai Unitri yakni Prof Widowati, Dr Erwin Ismu Wisnubroto, dan Dr Zuhdi Ma'sum saling berkolaborasi dalam memaparkan materi di workshop. Kegiatan tersebut mempertemukan peneliti, perencana kebijakan, serta praktisi pertanian dari Indonesia dan Jepang. 

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Balai Besar Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian (BBSDMP Kementan), National Agriculture and Food Research Organization (NARO) Jepang, Ritsumeikan University, dan Asosiasi Biochar Indonesia (ABI). 

Dr Erwin memetakan pertumbuhan publikasi ilmiah dan penelitian lapangan. Menurutnya pengembangan biochar harus memanfaatkan limbah biomassa atau organik yang telah tersedia. 

"Tidak ada satu resep biochar yang cocok untuk semua kondis, sehingga standarisasi diperlukan bukan untuk mempersulit, tetapi untuk memastikan kualitas minimum dan keterlacaka. Mulai dari produksi hingga aplikasi di lahan," ujarnya. 

Sementara itu, Dr Zuhdi menyoroti pentingnya proximate analisis atau metode praktis merujuk pada standar Jepang dalam mengukur kandungan karbon stabil di biochar. Melakui lengukuran kadar air (moisture), abu (ash), zat terbang (volatile matter), dan karbon tetap (fixed carbon) dapat digunakan untuk mengestimasi kandungan karbon organik dalam biochar. 

"Fraksi karbon biochar yang diperkirakan akan menetap di tanah dalam jangka panjang (≥100 tahun), yang menjadi parameter kunci untuk perhitungan carbon removal jangka panjang," katanya. 

Ia menegaskan bahwa penerapan kerangka analisis yang ilmiah, konsisten, namun tetap terjangkau secara teknis sangat penting apabila Indonesia ingin mengaitkan penggunaan biochar dengan mekanisme kredit karbon di masa depan. 

Prof Widowati turut menambahkan bahwa Unitri, ABI, dan mitra Jepang siap mendukung Kementerian Pertanian untuk merancang dan memastikan biochar yang aman, efektif dan terverifikasi. 

"Melalui workshop ini dan berbagai kerja sama, Unitri menjadi perguruan tinggi yang menerapkan meta-analisis nasional riset biochar dan penerapannya. Kami juga turut menyusun dan melaksanakan rencana riset bersama Ritsumeikan University dan ABI terkait proximate analysis dan sekuestrasi karbon tanah," ucap Prof Wodowati.(*)

Tombol Google News

Tags:

Unitri Workshop Biochar Universitas Tribhuwana Tunggadewi