KETIK, KUDUS – Atlet pencak silat Jawa Timur, Mujadidi Faizha Adhim yang turun di kelas A meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025. Sayangnya dua pesilat lainnya harus puas meraih satu medali perak dan perunggu.
Hasil ini membuat Jatim menempati urutan ke enam perolehan medali cabor pencak silat.
Di partai final yang digelar di Djarum Arena, Selasa, 21 Oktober 2025, Mujadidi mengalahkan pesilat Sumatera Barat (Sumbar), Muhammad Farid.
Sedangkan pesilat Jatim lainnya, Alvin Rizqullah Fadillah (kelas G) harus puas dengan medali perak setelah kalah dari Mukhlisin (DKI Jakarta). Kemudian, satu medali perunggu diraih Muhammad Ramadhani Wiyarta (kelas C).
Ditemui usia pertandingan Sekum Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim, Sayid Ridho akan melakukan evaluasi dan terkait aturan baru di pencak silat yang terlambat disosialisaikan di Jatim.
“Banyak yang harus dievaluasi, seperti telatnya sosialisasi peraturan baru sehingga Jawa Timur terlambat untuk adaptasi,” katanya.
Menurut Sayid, atlet yang dikirim di PON Bela Diri ini sudah yang terbaik di Jatim karena memilki prestasi di ajang Porprov dan kejuaraan lainnya.
“Pembinaan juga telat. Kita hanya persiapan satu bulan untuk mempersiapkan PON Bela Diri,” katanya.
Pihaknya mengakui, saat ini Jatim tengah krisis pesilat putri, terbukti tak satupun yang berhasil meraih medali.
“Di sektor putri ini memang PR (pekerjaan rumah) bagi kami, butuh kompetisi yang baik dan pembinaan yang lebih intensif,” tegas Sayid.
Sementara itu, Jawa Tengah menjadi juara umum setelah mengoleksi enam medali emas dan satu petak. Posisi kedua, di DKI Jakarta tiga emas, dua perak, dan satu perunggu.
Disusul oleh Lampung di peringkat ketiga dengan dua emas, dua perak, dan satu perunggu. (*)