KETIK, SURABAYA – Komite Olahraga Nasional Indonesia Jawa Timur (KONI Jatim) mulai memetakan kekuatan delapan cabang olahraga (cabor) yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2026 di Manado, Sulawesi Utara.
Pemetaan ini dilakukan KONI Jatim bukan dengan menggelar seleksi atlet secara langsung, melainkan melalui pemetaan internal terhadap potensi dan prospek atlet Jawa Timur yang dinilai berpeluang meraih prestasi.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jawa Timur, Dudi Harjantoro, mengatakan, tahap awal persiapan akan difokuskan pada investarisasi atlet, bukan seleksi terbuka.
Proses inventarisasi tersebut direncanakan berlangsung pada awal Januari 2026 mendatang.
"Kami akan memanggil delapan cabor untuk mendata siapa saja atlet yang benar-benar berpotensi, terutama peraih emas dan perak pada PON sebelumnya," katanya dikutip dari keterangan resmi.
Ia menjelaskan, pendekatan ini menjadi krusial terutama bagi cabor-cabor yang belum memiliki pengalaman kuat di PON Bela Diri. KONI Jawa Timur tidak ingin mengirim atlet dalam jumlah besar tanpa peluang mendapat medali.
“Untuk cabor yang belum maksimal, kami akan lihat apakah bisa dikembangkan secara cepat. Waktunya hanya sekitar empat bulan. Kalau tidak memungkinkan, ya tidak kami kirim,” tegasnya.
Ia mencontohkan, pada ajang PON Bela Diri yang digelar di Kudus beberapa waktu lalu, KONI Jawa Timur mampu meraih 62 medali dari total 79 atlet yang dikirimkan.
Persentase keberhasilan tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan provinsi lain seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat.
“Artinya, efektivitas jauh lebih penting. Kita tidak akan mengirim satu cabor dengan jumlah penuh di setiap kelas. Semua disesuaikan dengan potensi dan peluang medali,” jelas Dudi.
Sementara itu, delapan cabang olahraga yang masuk agenda PON Bela Diri 2026 meliputi tinju, hapkido, anggar, kabaddi, IBC MMA, kickboxing, muaythai, dan kurash.
Dari jumlah tersebut, lima cabang olahraga menjadi perhatian KONI karena dinilai belum maksimal dan minim pengalaman bertanding di ajang multievent sekelas PON. Lima cabor tersebut yakni tinju, hapkido, anggar, kabaddi, dan IBC MMA.
"Yang belum memiliki pengalaman kuat di PON Bela Diri. KONI Jawa Timur tidak ingin mengirim atlet dalam jumlah besar tanpa peluang medali yang jelas. Untuk cabor yang belum maksimal akan kami lihat apakah bisa dikembangkan secara cepat karena waktunya sekitar empat bulan," pungkasnya.(*)
