KETIK, PALEMBANG – Indra Winarko (26), seorang karyawan PT. UMKJP tambang batubara yang dilaporkan hilang di hutan Desa Taja Indah, Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin sejak Senin 14 Juli 2025, akhirnya ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.
Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, membenarkan kabar gembira ini. "Benar, korban atas nama Indra Winarko sudah kita temukan dalam keadaan selamat," ujarnya saat dikonfirmasi.
Kantor SAR Palembang, yang bertindak sebagai koordinator operasi, membagi Tim SAR Gabungan menjadi dua Search And Rescue Unit (SRU). SRU 1 fokus pada pencarian jalur darat dengan metode ESAR (Explore Search and Rescue), sementara SRU 2 memaksimalkan teknologi drone thermal untuk menyisir area hutan.
Upaya keras tim membuahkan hasil pada hari kedua pencarian, Selasa 15 Juli 2025. Sekitar pukul 07.45 WIB, SRU 2 berhasil menemukan posisi korban menggunakan drone. Indra berada pada koordinat 2°5725.52"S 104°10'55.61"E, sekitar 5 kilometer ke arah selatan dari lokasi awal kejadian.
Setelah posisi korban teridentifikasi, SRU 1 segera bergerak melalui jalur darat menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. Raymond menjelaskan bahwa saat ditemukan, kondisi Indra lemas dan sedikit linglung. Setelah berhasil dievakuasi, korban diserahkan kepada pihak keluarga.
Momen haru evakuasi Indra Winarko (26), karyawan tambang PT. UMKJP yang hilang di hutan Banyuasin selama dua hari. Selasa 15 Juli 2025 (Foto: Dok Basarnas for Ketik)
Dengan ditemukannya Indra, operasi SAR dinyatakan selesai dan resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat dalam proses pencarian telah kembali ke satuannya masing-masing. Raymond tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja sama dan dedikasi semua pihak.
Kejadian bermula pada Senin 14 Juli 2025 sekitar pukul 16.10 WIB. Saat itu, Indra sedang bertugas di pos ceker, mencatat keluar masuk kendaraan (ritasi unit ADT) di lokasi tambang wilayah Desa Taja Indah. Tanpa diduga, korban tiba-tiba melompat dari tempat duduknya di pos ceker dan berlari menuju hutan.
Aksi tak terduga ini disaksikan oleh pengawas, operator, dan karyawan lainnya. Pengawas segera mengejar Indra dengan maksud menanyakan masalah yang sedang terjadi. Namun, Indra tidak menjawab dan terus berlari masuk ke dalam hutan, hingga akhirnya menghilang.
Selama berlangsungnya operasi SAR, berbagai unsur yang terlibat aktif, antara lain Basarnas Kantor SAR Palembang, TNI/Polri, PT. UWKJP, masyarakat, serta keluarga korban.(*)
