KETIK, MALANG – Sinergi tiga daerah—Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu—di sektor pariwisata resmi diwujudkan lewat penandatanganan perjanjian kerja sama. Ketiganya sepakat bahwa integrasi destinasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di Malang Raya.
Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyebut setiap daerah memiliki karakter khas. Kabupaten Malang unggul dengan wisata alam, Kota Batu dengan pesona pegunungan dan udara sejuk, sementara Kota Malang dikenal lewat wisata kuliner dan kampung tematik.
"Kota Malang juga punya wisata-wisata yang menjadi daya dukung dari wisata ini. Salah satunya adalah sarana prasarana penunjang kepariwisataan seperti mall, hotel yang representatif, dan lainnya," ujar Erik, Senin, 1 Desember 2025.
Karakteristik tersebut yang harus dimaksimalkan dalam mengelola pariwisata yang terintegrasi. Dengan demikian diharapkan dapat berpengaruh terhadap daya dorong pertumbuhan ekonomi di ketiga daerah.
"Keterpaduan pengelolaan pariwisata ini yang nanti juga kita harapkan akan bisa semakin terpadu dan bisa menjadi daya dorong pertumbuhan ekonomi ketiga daerah ini," jelasnya.
Sementara itu, Sekda Kota Batu, Zadiem Effisiensi, menjelaskan salah satu output yang dihasilkan dari kerja sama ini ialah mengubah pola kunjungan wisata di Malang Raya. Dengan demikian waktu kunjungan wisatawan dapat lebih lama dan mampu mengeksplorasi potensi wisata di ketiga daerah.
“Kalau kita sudah sinergi, kunjungan wisata di Malang Raya enggak hanya sehari, tapi bisa berhari-hari. Hari ini bisa di Kota Malang, besok Kota Batu, terus bisa di Kabupaten Malang. Jadi, kita sinergikan agar kunjungan wisatawan ini lebih lebih lama," ujarnya.
Zadiem menjelaskan, di tahun 2024 kemarin kunjungan wisatawan ke Kota Batu tembus 10 juta pengunjung. Jumlah tersebut diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan sektor wisata yang semakin terintegrasi.
"Kita saling sinergi di Malang Raya ini. Saling menginformasikan, untuk pembinaan, pembimbingan, dan pengawasan juga," tegasnya.
