KETIK, BULELENG – Setelah melalui pembahasan bersama instansi terkait, proses evakuasi endapan minyak berupa limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari Kapal Floating Storage Offloading (FSO) Cinta Natomas yang tengah bersandar di Jetty Curah Cair Pelabuhan Celukan Bawang, kembali dilanjutkan.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Celukan Bawang, Taufikur Rahman, mengatakan, kegiatan bongkar limbah B3 kembali dilanjutkan karena tidak ditemukan kebocoran pada kapal Cinta Natomas.
Namun demikian Taufik meminta para pihak agar selalu memperhatikan keselamatan kerja dengan mengedepankan prinsip-prinsip Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Kegiatan bongkar limbah B3 kembali dilanjutkan karena tidak ditemukan kebocoran pada kapal Cinta Natomas. Namun demikian tetap memperhatikan soal K3 dan melaporkan progres setiap kegiatan,” jelas Taufik, Selasa 4 November 2025.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Buleleng I Gede Putra Aryana mengatakan, DLH telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait.
Dalam rapat yang melibatkan KSOP Celukan Bawang, pihak Pertamina serta PT. Tenang Jaya Sejahtera disebutkan, sebelum melakukan tank cleaning terlebih dahulu melakukan mitigasi resiko dengan memasang oil boom yang berfungsi melokalisir jika ada minyak tercecer.
“Tidak ditemukan ceceran minyak sekitar kapal, namun demikian kami minta agar Pertamina mengambil sample air untuk memastikan bahwa dugaan tumpahan minyak tidak bersumber dari Kapal Cinta Natomas,” tandasnya.
Sebelumnya, otoritas Pelabuhan Celukan Bawang terpaksa menghentikan upaya evakuasi endapan minyak berupa limbah B3 dari Kapal FSO Cinta Natomas yang tengah bersandar di Jetty Curah Cair Pelabuhan Celukan Bawang.
Pihak KSOP meminta agar kapal yang saat ini dalam kondisi miring ke kanan dengan kemiringan 3-5 derajat distabilkan terlebih dahulu.(*)
