KETIK, BATU – Pimpinan Ketik.com menggelar silaturahmi dengan Wali Kota Batu, Nurochman atau Cak Nur. Silaturahmi ini dilakukan di Rumah Dinas Wali Kota Batu, Kamis, 18 Desember 2025.
Dalam pertemuan ini, CEO Ketik.com, Kiagus Firdaus, dan Pemimpin Redaksi Ketik.com, M. Naufal Ardiansyah, memaparkan hasil liputan Gerebek Batu, yang dilakukan Ketik.com.
Ketik.com sendiri beberapa waktu lalu sudah menggelar program Gerebek Batu. Dalam program yang dihelat selama delapan hari tersebut, Ketik.com menyoroti pelbagai keunggulan kota berjuluk Swiss Kecil di Pulau Jawa tersebut.
Sejarah dan potensi Kota Batu diulas habis dalam program ini. Tak ketinggalan soal wisata yang menjadi andalan kota ini.
Tim Ketik.com diterima langsung Wali Kota Batu Nurochman atau Cak Nur di Rumah Dinas, Kamis, 18 Desember 2025. (Foto: Bella/Ketik.com)
Pada program ini, Ketik.com juga menyoroti soal uji coba parkir otomatis.di seputaran Alun-Alun Kota Batu. Soal produktivitas apel dan upaya menyelamatkan buah ikon Kota Batu ini juga tak ketinggalan dibahas.
Sebagai penutup, Ketik.com juga membahas profil Wali Kota Batu, Nurochman, sebagai sosok Bapak Infrastruktur Kota Batu.
Selain itu, dalam pertemuan ini, tim Ketik.com juga menyampaikan saran dan masukan kepada Cak Nur, sapaan karib Nurochman.
Salah satu rekomendasi tersebut adalah perlunya dibangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Pasar Among Tani dan Terminal Kota Batu. Ini adalah harapan masyarakat, yang ditangkap Ketik.com dalam program Gerebek Batu.
Cak Nur sendiri menanggapi positif program Gerebek Batu yang diadakan Ketik.com. Pria asli Batu tersebut berharap program-program seperti ini bisa terus berjalan.
"Saya berterima kasih atas apa yang telah dilakukan kemarin. Potensi-potensi di Kota Batu ini luar biasa. Kita bisa mengangkat itu semua," kata Cak Nur.
Ketik.com diajak berkolaborasi bahkan menjadi watchdog untuk perkembangan pembangunan Kota Batu. Ia mengajak Ketik.com turut meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari berbagai sektor.
Salah satunya yakni villa tak berizin yang harusnya menjadi potensi, namun bocor karena ketidakpatuhan pelaku usaha.
"Faktanya memang begitu. Kita butuh kolaborasi dan dukungan semua pihak, termasuk Ketik.com," pungkasnya. (*)
