KETIK, JOMBANG – Rehabilitasi Puskesmas Keboan, Kecamatan Ngusikan yang merupakan salah satu proyek strategis daerah (PSD) Pemerintah Kabupaten Jombang, diperkirakan tak rampung tepat waktu.
Hingga awal Juli, progres fisik proyek baru mencapai sekitar 25 persen, sementara tenggat penyelesaian ditetapkan pada awal Agustus 2025.
Penanggung jawab pelaksana dari CV Renno Abadi, Fandi, menyampaikan bahwa pihaknya sempat mengalami keterlambatan pekerjaan di tahap awal. “Saat ini progres fisik baru mencapai 25 persen. Sebelumnya memang sempat tertunda sekitar 10 persen,” ujarnya saat ditemui, Selasa 8 Juni 2025.
Menurut dia, keterlambatan terjadi karena pekerjaan tidak langsung dimulai setelah kontrak ditandatangani.
“Dua pekan pasca-penandatanganan kontrak, pekerjaan belum bisa dimulai karena sejumlah kendala teknis,” ungkap Fandi.
Bila pekerjaan bisa langsung dikerjakan tanpa jeda, proyek saat ini diperkirakan sudah memasuki tahap akhir atau penyelesaian.
"Seharusnya dari awal kita yang ngerjakan, pasti sudah finishing," tegasnya.
Meski begitu, pihak pelaksana masih berupaya mengejar ketertinggalan. “Kemungkinan tetap ada keterlambatan. Kalau pun mundur, mungkin hanya sekitar satu hingga dua pekan dari target,” tambahnya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, dr Hexawan Tjahja Widada, belum dapat memberikan keterangan. “Maaf, saya masih mengikuti rapat,” ujarnya singkat melalui sambungan telepon.
Sebagai informasi, proyek rehabilitasi Puskesmas Keboan dimulai sejak 6 Februari 2025 dengan nilai kontrak Rp 4,19 miliar. Proyek ini dilaksanakan oleh CV Renno Abadi dengan pengawasan teknis dari CV Persada Consultant. (*)