KETIK, SURABAYA – Jurusan Teater SMK Negeri 12 Surabaya turut memeriahkan acara Dies Natalis SMK Negeri 12 Surabaya pada Rabu, 12 Desember 2025, dengan menampilkan karya berjudul “Apa Hayooo?”, sebuah pertunjukan teater eksperimental.
Karya ini sengaja dibuat tanpa sinopsis pasti dan mengandalkan interpretasi penonton. Judulnya pun ditulis lengkap dengan tanda tanya menandakan sifatnya yang mengajak berpikir.
Pertunjukan tersebut dibawakan oleh 18 siswa kelas 10 yang berasal dari yang sama dan pemerannya diambil berdasarkan kemauan diri sendiri untuk mencoba pengalaman baru. Meski baru memulai, ini merupakan penampilan besar pertama mereka di sekolah.
Teater ini dibimbing oleh dua guru pembina, yaitu Pak Danuar dan Pak Agung, yang juga menjadi sutradara. Menurut para siswa, konsep drama fisik dipilih karena sebelumnya mereka menjalani ujian jurusan yang menuntut hafalan naskah cukup banyak. Untuk menghindari risiko lupa dialog saat tampil, guru memilih format gerak yang lebih ekspresif.
“Awalnya cuma permainan,” ujar Zoya yang merupakan salah satu pemeran. “Terus dirombak, ditambah ide-ide dari guru dan teman-teman. Jadinya yang tadi ditampilin.”
Meski tanpa dialog dan alur konvensional, karya “Apa Hayo?” memuat kritik sosial. Adam sebagai ketua kelas menjelaskan bahwa simbol gerakan–termasuk penggunaan properti seperti ponsel mewakili fenomena remaja masa kini yang terlalu bergantung pada gadget.
“Sekarang banyak anak muda yang condong ke HP sampai berdampak ke kesehatan mental,” ujarnya. Pertunjukan juga menyinggung isu pergaulan bebas dan kecenderungan remaja mengikuti tren tanpa memikirkan konsekuensinya.
Persiapan penampilan ini dilakukan sekitar satu bulan, dengan proses perombakan intens selama tiga hari terakhir sebelum tampil.
Selain tampil di acara sekolah, Jurusan Teater SMK Negeri 12 Surabaya memiliki kegiatan yang beragam. Mereka sering membawakan berbagai genre mulai drama komedi, drama fisik, stand up comedy, hingga pantonim yang biasanya ditampilkan di Car Free Day (CFD) saat hari minggu.
Menutup wawancara, para siswa menyampaikan harapan mereka untuk masa depan teater sekolah. “Harapannya bisa masuk TV,” ujar mereka sambil tertawa. “Yang penting bisa memajukan teater SMKN 12 Surabaya dan bikin makin banyak peminat.” (*)
