Tambang Ilegal Disorot, Warga Obi Latu Halsel Ketakutan: “Kami Cuma Cari Makan”

10 November 2025 12:43 10 Nov 2025 12:43

Thumbnail Tambang Ilegal Disorot, Warga Obi Latu Halsel Ketakutan: “Kami Cuma Cari Makan”
Masyarakat Obi Latu Halmahera Selatan Menggali lubang dengan alat seadanya ( Foto: Riman/ketik.com)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Aktivitas tambang rakyat di beberapa kampung di wilayah Halmhera selatan kini menjadi sorotan setelah muncul isu penertiban tambang ilegal oleh pihak berwenang.

Ironisnya, para pekerja yang terlibat mayoritas adalah orang-orang tua di kampung awam yang hanya menggantungkan hidup dari hasil tambang skala kecil.

Di tengah sorotan itu, muncul rasa takut dan kebingungan di kalangan masyarakat. Mereka merasa seolah menjadi bagian dari film besar yang tak mereka pahami alurnya.

“Kami cuma kerja gali batu, tidak tahu kalau ini disebut ilegal. Kami bukan pencuri, cuma cari makan,” ujar La Ode Rahmani seorang petua Obi Latu.

Rahmani menilai, ketimpangan perlakuan antara tambang rakyat dan perusahaan besar nikel makin terasa. Perusahaan besar yang memiliki modal kuat dan kontrak resmi tetap beroperasi bebas, sementara tambang rakyat kecil justru dituduh melanggar hukum.

“Yang punya alat berat dan izin besar tidak disentuh, tapi kami yang pakai sekop dan cangkul dituduh merusak lingkungan. Padahal kami hidup di sini turun-temurun,” tambahnya.

Di sisi lain, masyarakat menyayangkan sikap sebagian pihak yang dianggap hanya menyoroti tanpa memahami kondisi sosial ekonomi warga. Mereka bahkan menyindir bahwa para sutradara film Konoha tidak benar-benar tahu apa yang sedang terjadi di lapangan.

Bagi warga kampung awam, tambang rakyat bukan sekadar kegiatan ekonomi, tetapi jalan bertahan hidup di tengah minimnya lapangan kerja dan perhatian pemerintah.

Mereka berharap ada pendekatan manusiawi dan solusi bijak, bukan hanya tindakan penertiban yang menimbulkan ketakutan.

“Kalau kami salah karena ingin hidup, lalu siapa yang benar?” tutur seorang warga lirih sambil menatap lubang tambang yang kini sepi.

Tombol Google News

Tags:

Tambang Ilegal Halmahera Selatan Masyarakat awam Kalau kami salah karena ingin hidup lalu siapa yang benar?” Obi Latu