KETIK, SURABAYA – Beberapa hari ini di Kota Surabaya mengalami dingin berlebih hingga bikin tubuh merasa 'Bediding'. Hal ini terlihat dari termometer dari handphone terpantau di Surabaya raya alami suhu cuaca mencapai 29 derajat celcius sekitar pukul 10.00 WIB.
Kondisi mbediding ini juga dialami, Wahyu Hesti warga Surabaya mengaku sangat dingin jika di pagi hari. Bahkan dirinya sampai harus mematikan kipas angin disaat pagi.
"Sangat dingin, sampai selimut saja masih terasa dinginnya jadi saya matikan kipas angin agar sedikit hangat," kata Wahyu saat diwawancarai, Selasa, 8 Juli 2025.
Kondisi cuaca yang cerah menjadi faktor terjadinya Surabaya dingin, Selasa, 8 Juli 2025. (Foto: Khaesar/Ketik)
Wahyu merasa heran karena dikala siang, kondisi di Surabaya cukup panas yang membuat dirinya kerap mampir ke minimarket untuk membeli minum.
"Tapi sore kadang hujan, dan paginya selalu dingin sampai mbediding," ungkapnya.
Hal senada dialami Santi warga Gresik merasa sangat kedinginan saat pagi hari. Bahkan dirinya harus menggunakan selimut 2 untuk mengatasi rasa dingin. "Saya tidak kuat dinginnya," ucapnya singkat.
Ketik mengkonfirmasi ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan kondisi mbediding yang terjadi di Surabaya raya. Fenomena dingin ini disebabkan beberapa faktor.
"Langit cerah pada malam hari dengan minim tutupan awan dan angin yang tenang, menyebabkan panas yang dilepaskan oleh bumi tidak terpantul kembali ke bumi dan langsung terlepas ke atmosfer, sehingga udara dirasakan lebih dingin dari biasanya," jelas Rendy Irawadi, Prakirawan BMKG Juanda.
Selain itu adanya, pengaruh angin dari Australia yang cenderung dingin dan kering juga berkontribusi pada fenomena dingin ini.
"Kondisi ini yang membuat kondisi di Surabaya alami dingin yang berlebih," tuturnya.
Kondisi dingin hingga mbediding ini juga disebabkan saat malam Kota Surabaya sekitarnya diguyur hujan. "Itu faktor lainnya yang membuat kondisi semakin dingin," terangnya.
Rendy menjelaskan bahwa fenomena dingin ini akan berlangsung hingga Agustus, saat puncak musim kemarau. "Biasanya sampai Agustus nanti, saat puncak musim kemarau," ujarnya.
Sehingga, Rendy menjelaskan bahwa fenomena dingin di Surabaya disebabkan oleh kombinasi faktor alam yang akan berlangsung hingga Agustus.
"Kondisi seperti ini terjadi di beberapa wilayah Surabaya raya," pungkasnya. (*)