KETIK, TRENGGALEK – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Ngantru 1 berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan menu makanan yang disajikan kepada siswa. Salah satunya dengan berkomitmen menjaga kualitas serta higienitas makanan.
Asisten lapangan SPPG Ngantru 1, Yoyok Satrio menjelaskan, pihaknya akan mematuhi seluruh aturan atau standar makanan sesuai dengan petunjuk tehnis, yakni standar kesehatan dan keamanan pangan.
"Semua pekerja di sini bersertifikat penjamah dari Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB)," ucapnya dalam sesi wawancara bersama awak media, Kamis 9 Oktober 2025.
Yoyok sapaannya menyebut, menu yang disajikan setiap harinya sama, hanya yang membedakan porsinya sesuai pemanfaat atau penerima. Tak terkecuali pengawasan produksi dilakukan secara ketat setiap tahapan.
"Ada dua jenis menu, yaitu menu basah dan menu kering," tuturnya.
Di tempat yang sama, kepala dapur SPPG Ngantru 1, Nur Fadilah menyampaikan jika penerima manfaat setiap harinya berjumlah 3454 siswa. Antara lain, TK, Wali Plus Wali Songo, SMKN 2 Trenggalek, MBS, serta SD Inovatif Muhammadiyah.
"Waktu pengiriman dibagi tiga tahap. Pukul 7.30 WIB, 10.00 WIB, dan 11.00 WIB, "ujarnya.
Ketika disinggung terkait komplain menu dari pemanfaat, dirinya menegaskan tidak ada. Hanya saja soal keterlambatan waktu saja.
"Kita akan terus berbenah soal keterlambatan waktu," tandasnya.
Ia menuturkan, sebelum menu makanan dikirim kepada pemanfaat, akan dicicipi dulu, serta dihitung jumlah porsi yang akan dikirim. Sehingga, jumlah porsi dan mutunya bisa terpenuhi dengan standar gizi yang telah ditetapkan.
Selain itu, di SPPG Ngantru 1 ada pekerja sekitar 50 orang yang terdiri dari tim persiapan, juru masak, dan bagian cuci ompreng.
"Ada sisi positifnya juga, kita bisa memberdayakan tenaga kerja di lingkungan sekitar, "tutupnya (*)