Songsong Peringatan HUT Ke-80 TNI, Forkopincam Kendit Gelar Festival Ojung

29 September 2025 21:51 29 Sep 2025 21:51

Thumbnail Songsong Peringatan HUT Ke-80 TNI, Forkopincam Kendit Gelar Festival Ojung
Permainan adu pukul dengan rotan pada kegitan festival Ojung, Senin 29 September 2025 (Foto : Heru Hartanto/ketik)

KETIK, SITUBONDO – Memperingati Harjakasi ke-207 dan menyongsong peringatan Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-80 tahun 2025, Forkopimcam Kendit menggelar Festival Ojung di Lapangan Kecamatan Kendit, Minggu, 29 September 2025.

Tradisi Ojung merupakan warisan budaya Desa Bugeman, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai tolak bala, doa keselamatan mengusir bencana, meminta turun hujan dan meningkatkan kesejahteraan desa setempat.

“Budaya Ojung merupakan tradisi adu cambuk dengan rotan yang diwariskan secara turun menurun di Desa Bugeman sejak ratusan tahun silam. Ojung awalanya dilaksanakan sebagai ritual tolak bala dan permohonan hujan serta ajang uji nyali para pemuda Bugeman. Saat ini Ojung menjadi identitas budaya Desa Bugeman yang diakui sebagai warisan budaya Tak Benda Indonesia 2019,” jelas Camat Kendit, Faisol Efendi.

Selain itu, lanjut Camat Kendit, budaya ojung juga melatih mental, keberanian dan sportivitas serta kebersamaan ksatria dalam cambuk dengan rotan. Dalam ritual ojung ini lebih dari sekadar adu fisik, tapi sebagai simbol keteguhan hati dan kebersamaan masyarakat Desa Bugeman.

“Atraksi ojung dipertunjukan rutin pada acara selamatan desa Bugeman dan hari-hari tertentu. Pertunjukan ojung juga bisa menarik wisatawan. Karena pertunjukan ini diiringi dengan musik tradisional ritual dan aksi-aksi berani pemain ojung yang saling cambuk menggunakan rotan,” kata Faisol Camat Kendit.

Ritual ini telah dilakukan turun-temurun sejak abad ke-13 oleh para pembabat Desa Bugeman dengan tujuan utama memohon kepada Allah Swt agar turun hujan. “Sebelum pertandingan ojung ini dimulai, acara dibuka dengan doa bersama yang dipimpin tetua adat, diiringi dengan gamelan, kendang, dan gong, yang menciptakan suasana sakral sekaligus mistis.

Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo atau akrab disapa Mas Rio, yang hadir membuka festival ojung tersebut mengatakan, pelestarian budaya di era modern seperti sekarang ini harus dilaksanakan dengan baik.

"Festival Ojung bukan hanya ritual memohon hujan, tapi juga simbol ketangguhan dan solidaritas masyarakat khususya Desa Bugeman dan seluruh Masyarakat Kabupaten Situbondo," ujar Mas Rio.

Pemerintah Daerah Kabupaten Situbondo, lanjut Mas Rio, akan terus mendukung acara ini sebagai bagian dari upaya melestarikan budaya lokal. "Untuk festival yang akan datang kita buat yang lebih besar lagi di Alun-Alun Situbondo," tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Situbondo berencana mengembangkan Festival Ojung menjadi agenda tahunan berskala nasional, dengan integrasi elemen digital seperti live streaming untuk menjangkau audiens lebih luas.

"Kami akan alokasikan anggaran untuk riset lebih lanjut tentang sejarah Ojung, agar generasi mendatang paham akarnya. Ini bukan sekadar festival, tapi jembatan masa lalu dan masa depan Situbondo yang lebih hijau dan makmur," pungkas Mas Rio. (*)

Tombol Google News

Tags:

Songsong Peringatan HUT TNI ke-80 Forkopimcam Kendit Gelar Festival Ojung