KETIK, PEKALONGAN – Sebagai upaya memperkuat pendidikan karakter dan membentuk kebiasaan positif peserta didik, SMP Satu Atap Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, meluncurkan inovasi digital bernama SIPETAK atau Sistem Pemantauan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Program ini digagas oleh Kepala Sekolah Niti Setiasih sebagai bentuk praktik baik dalam kepemimpinan pembelajaran transformatif di lingkungan sekolah.
Aplikasi SIPETAK dirancang untuk memantau pelaksanaan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (7KAIH), meliputi bangun pagi, beribadah tepat waktu, makan sehat, gemar olahraga, gemar belajar, berinteraksi sosial, serta tidur lebih awal.
Melalui sistem ini, guru, kepala sekolah, dan orang tua dapat memantau perkembangan perilaku anak secara digital, akurat, dan berkelanjutan.
Sebelum adanya SIPETAK, pemantauan kebiasaan murid masih dilakukan secara manual melalui jurnal tulis tangan yang diisi setiap hari. Metode tersebut dinilai memakan waktu, rawan kehilangan data, serta belum melibatkan orang tua secara optimal.
Berdasarkan data sekolah, tingkat partisipasi orang tua sebelumnya hanya mencapai 62,73 persen, turun 10,87 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
“Inovasi ini lahir dari kebutuhan akan sistem pemantauan yang efektif dan kolaboratif antara sekolah, guru, serta orang tua,” jelas Niti Setiasih, Jumat 10 Oktober 2025.
“Dengan SIPETAK, pembentukan karakter anak tidak berhenti di sekolah, tetapi berlanjut di rumah melalui pendampingan orang tua,” imbuhnya.
Pelaksanaan program SIPETAK terbagi menjadi tiga tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi.
Sekolah melibatkan tim IT, guru wali, dan orang tua dalam setiap prosesnya. Melalui dashboard digital, kepala sekolah dapat memantau grafik perkembangan murid secara real time serta memberikan pembinaan bagi siswa yang memerlukan penguatan karakter.
Meski sempat menghadapi kendala seperti keterbatasan akses internet dan literasi digital, program ini dinilai berhasil meningkatkan kedisiplinan dan perilaku positif siswa.
Kini, peserta didik lebih rajin beribadah, membawa bekal sehat, aktif berolahraga, dan menjaga rutinitas belajar dengan konsisten.
Menurut Niti, keberhasilan program tidak lepas dari kolaborasi semua pihak. “Teknologi hanyalah alat, tetapi kuncinya ada pada kolaborasi dan keteladanan,” tegasnya.
Ke depan, pihak sekolah berencana menambahkan berbagai fitur baru pada aplikasi, seperti grafik perkembangan, notifikasi harian, serta penghargaan digital bagi siswa dan orang tua yang aktif berpartisipasi.
Program SIPETAK diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah lain dalam mengintegrasikan teknologi dengan pendidikan karakter.
“Harapan kami, SIPETAK tidak hanya menjadi inovasi sekolah kami, tetapi juga dapat diterapkan di sekolah lain sebagai gerakan bersama untuk membentuk generasi yang disiplin, sehat, dan berkarakter,” pungkas Niti Setiasih.