KETIK, KEDIRI – Seni tari di Kabupaten Kediri kini resmi naik kelas menjadi cabang olahraga setelah terbentuknya Ikatan Olahraga Dancesport Indonesia (IODI) Kabupaten Kediri. Kepengurusan perdana masa bakti 2025–2029 dibentuk melalui Musyawarah Kabupaten (Muskab) yang digelar Jumat (8/8/2025) pekan lalu menandai awal langkah baru bagi para penari untuk berkompetisi di ajang resmi.
Lintang Ratri Anggita, guru seni tari yang terpilih sebagai ketua umum pertama, membawa misi besar membina penari muda hingga mampu bersaing di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2027. Ia menyebut pembentukan IODI lahir dari keprihatinan bahwa talenta besar anak-anak Kediri selama ini hanya terwadahi di tingkat sekolah.
"Sekarang seni tari punya ruang baru di dunia olahraga. Kami ingin mereka tetap bisa berkarya bahkan setelah lulus sekolah," kata Lintang, Jumat 14 Agustus 2025.
Meski baru berdiri, IODI langsung membidik medali di Porprov 2027. Lintang optimistis karena sebagian atlet sudah terlatih sejak lama.
“Dasarnya sudah kuat, tinggal menyesuaikan nilai olahraga dancesport. Targetnya, insya Allah 2027 bisa bawa pulang medali. Tahun 2026 kami rencanakan Kejurkab jika kesiapan atlet sudah 80 persen,” ungkapnya.
IODI juga membuka pembinaan sejak usia dini, mulai SD hingga SMA, untuk memperkuat regenerasi.
Dukungan penuh datang dari Ketua KONI Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata yang menilai dancesport sebagai cabor unik karena memadukan seni tradisional dan modern.
“Dengan pembinaan yang matang, bukan tidak mungkin medali emas bisa diraih pada keikutsertaan pertama,” tegas Hakim.
Dengan restu KONI dan semangat atlet yang sudah terbina, IODI Kediri memulai langkah perdananya bukan hanya sebagai pelestari seni tari, tetapi juga pemburu prestasi di arena olahraga resmi. (*)