KETIK, LEBAK – Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lebak, Halson Nainggolan, secara mendadak mengumpulkan para asisten serta sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Lebak, Sabtu malam, 20 Desember 2025.
Rapat yang dimulai sekitar pukul 19.30 WIB dan berlangsung hingga tengah malam tersebut difokuskan pada evaluasi penanganan dampak bencana di sejumlah titik rawan, sekaligus pendataan kesiapan sumber daya manusia dan logistik milik BPBD, Dinas Sosial (Dinsos), serta Lumbung Bantuan Sosial (Bansos).
Halson menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor guna mempercepat respons darurat, terutama di tengah musim hujan yang masih berpotensi menimbulkan bencana longsor dan banjir.
“Kita harus memastikan seluruh sumber daya dalam kondisi siap siaga. Bupati Lebak Hasbi telah menginstruksikan agar seluruh OPD terkait, SDM, serta kekuatan logistik dan peralatan berada dalam status siaga,” ujar Halson Nainggolan saat dihubungi KETIK.com, Minggu, 21 Desember 2025.
Ia menambahkan, pendataan yang akurat dan terintegrasi menjadi kunci untuk menghindari tumpang tindih maupun kekurangan bantuan di lapangan.
“Data logistik harus tersinkronisasi secara real time agar penyaluran bantuan dapat dilakukan secara cepat, tepat, dan merata,” ujarnya.
Usai rapat, Halson meninjau langsung gudang logistik BPBD Lebak untuk memastikan ketersediaan peralatan dan kesiapan tim lapangan. Ia juga menginstruksikan tim survei agar segera melakukan penilaian lanjutan di sejumlah titik kritis serta menyiapkan posko bantuan tambahan bila diperlukan.
“Dengan inventaris yang jelas dan koordinasi yang kuat, respons penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat dan terukur,” katanya.
Halson menegaskan, penanganan bencana bukan semata menjadi tanggung jawab BPBD, melainkan membutuhkan kolaborasi seluruh OPD, pemerintah desa, serta lembaga sosial. Evaluasi tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Lebak untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, mengingat wilayah tersebut tergolong rawan banjir dan longsor.
“Dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, penanganan darurat dapat berjalan lebih efektif sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan aman dan tenang,” tutupnya. (*)
