KETIK, MALANG – Pakar Politik dari Universitas Brawijaya (UB), Dr. Abdul Azir mengkritisi kebijakan kontraproduktif yang dikeluarkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari Makan Bergizi Gratis, kabinet gemuk, Danantara, akhirnya membawa dampak pada ketidakpercayaan pasar serta melemahnya nilai rupiah.
Menurutnya, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika menjadi salah satu respons negatif pasar terhadap kebijakan pemerintah. Bahkan anjloknya nilai tukar rupiah hingga Rp 17.000 menunjukkan tingkat keparahan yang melebihi era orde baru.
"Ini menunjukkan bahwa pasar tidak yakin dan tidak percaya dengan pemerintahan Prabowo. Nilai tukar rupiah terus melemah dan terjun bebas lebih-lebih setelah setelah pemerintah meresmikan super holding Danantara," ujarnya, Selasa 15 April 2025.
Ia menjelaskan bahwa Danantara menjadi lembaga yang bertugas mengelola aset BUMN berupa uang. Melalui uang-uang tersebut lah proyek dan investasi pemerintah mendapatkan pembiayaan yang justru dinilai kontroversial.
Termasuk krisis ekonomi maupun krisis keuangan yang telah menantikan Indonesa beberapa waktu mendatang. Anggaran yang dimiliki negara cenderung sangat minim hingga minus namun masih ada kewajiban membayar bunga hutang mencapai Rp700-800 triliun.
"Pasar pun membaca hal ini sebagai sesuatu yang tidak menarik, tidak menjanjikan. Pasar tidak menunjukkan sinyal optimisme atas kebijakan pemerintah tersebut," lanjutnya.
Masyarakat juga dibuat terheran-heran dengan ketidakkonsistenan atas kebijakan maupun ucapan Presiden Prabowo. Seperti ketika ia melarang impor untuk berbagai komoditas, namun tak berselang lama ia malah memberi instruksi kepada para menteri untuk melakukan impor tanpa kuota.
"Ini menunjukkan pola perilaku yang serupa dengan presiden sebelumnya, Joko Widodo. Hanya copy paste pola-pola Presiden Jokowi," tegasnya.
Begitu pula dengan efisiensi anggaran, namun Presiden Prabowo justru membentuk kabinet gemuk yang saling bertolak belakang. Besarnya kabinet berdampak pada kebutuhan anggaran yang besar pula.
"Untuk mencapai efisiensi, anggaran harus disesuaikan. Anggaran rutin yang salah kaprah berdampak pada anggaran pembangunan (investasi). Belanja rutin untuk program MBG, menyedot sangat besar anggaran. Dampaknya anggaran yang akan digunakan untuk belanja pembangunan akan sangat berkurang,” pungkasnya.(*)
Rupiah Melemah, Pakar Politik UB Kritisi Kebijakan Kontraproduktif Pemerintahan Prabowo
15 April 2025 16:05 15 Apr 2025 16:05

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

Tags:
Presiden Prabowo Prabowo Subianto Rupiah Melemah Ketidakpercayaan Pasar Indonesia Krisis Ekonomi Pakar Politik UB Universitas BrawijayaBaca Juga:
Pemalang Jadi Prioritas Utama Pembangunan Sekolah Rakyat Presiden PrabowoBaca Juga:
Indonesia Mengguncang PBB! Pidato Prabowo Ditunggu Dunia, Ini Detail AgendanyaBaca Juga:
Ferry Tulung Tantang Pemerintah Berantas Mafia Migas dengan BBM Satu HargaBaca Juga:
[FOTO] Harita Nickel: Rangkaian Kegiatan World Cleanup Day 2025Baca Juga:
Presiden Prabowo Terbang ke New York, Siap Pidato di Sidang PBBBerita Lainnya oleh Lutfia Indah

22 September 2025 22:38
Ini Tahapan Seleksi SMA Taruna Nusantara Tahun Depan dengan Beasiswa Penuh, Catat!

22 September 2025 20:06
Piala by.U Malang Series 2025 Jadi Ajang Telkomsel Gali Bibit Atlet Futsal Sejak Dini

22 September 2025 17:15
Anak Tidak Sekolah hingga Perbaikan Layanan Kesehatan jadi Komitmen Wali Kota Malang di 2026

22 September 2025 13:45
Sosialisasi Trans Jatim Koridor Malang Raya Belum Maksimal

22 September 2025 13:30
Ekspor hingga Investasi Jadi Peluang Pertumbuhan Kinerja Perekonomian di Wilayah Kerja BI Malang Sepanjang 2025

22 September 2025 13:04
Aksi Mbois Wali Kota Malang Larang Tot Tot Wuk Wuk Saat Pengawalan, Kecuali Darurat

Trend Terkini

21 Sep 2025 17:30
Terciduk saat Weekend! Kadindik Jatim Aries Paewai Kawal Langsung Kontingen OSN 2025 di Juanda

19 Sep 2025 14:15
Dana Terlambat Cair, Satu Dapur MBG Pacitan Hentikan Aktivitas Sementara

18 Sep 2025 18:47
Terindikasi Judol, Puluhan Penerima Bansos PKH di Simeulue Dicoret

18 Sep 2025 14:26
Dua Desa di Maluku Utara Masuk Daftar 65 Kampung Nelayan Merah Putih Tahap I

19 Sep 2025 15:13
Kabar untuk Kepala Desa dan Pengurus Kopdes Merah Putih di Halmahera Selatan

