KETIK, HALMAHERA SELATAN – Sebuah rumah warga di Desa Baru, Halmahera Selatan, ludes dilalap si jago merah pada Sabtu malam, sekitar pukul 23.20 WIT. Rumah yang terbuat dari bahan mudah terbakar tersebut diketahui milik pasangan Wa Ibo dan Suriyadi, yang saat kejadian tidak berada di tempat.
Di dalam rumah, hanya ada Waartati, adik bungsu pemilik rumah yang baru berusia sekitar sembilan tahun. Meskipun masih anak-anak, Waartati menunjukkan keberanian luar biasa dengan berhasil menyelamatkan satu unit sepeda motor yang terparkir di dalam rumah. Proses evakuasi ini dibantu oleh ibunya, Watisna, yang berada di rumahnya yang berjarak sekitar 12 meter dari lokasi kebakaran.
Kebakaran bermula saat Waartati dipanggil ibunya yang baru selesai memasak sayur daun singkong. Ketika keluar rumah untuk mencuci muka, Waartati tiba-tiba merasakan hawa panas dari arah rumah tempat ia biasa tidur.
"Rumah itu memang tidak digunakan untuk memasak, hanya sebagai tempat tidur. Karena rumah ibunya kecil, Waartati biasa tidur di rumah kakaknya yang berdinding papan dan beratap seng," ungkap salah seorang warga setempat.
Api dengan cepat menjalar dan menghanguskan seluruh bangunan. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun seluruh isi rumah tidak dapat diselamatkan.
Tim Ketik yang langsung mendatangi lokasi mendapati rumah tersebut kini hanya menyisakan puing-puing. Dugaan awal mengarah pada sambungan listrik ilegal sebagai penyebab utama kebakaran.
Dugaan ini diperkuat oleh pernyataan Muhammad Awal, petugas lapangan dari PLN Unit Layanan Laiwui.
"Setelah kami cek, rumah korban belum menjadi pelanggan resmi PLN. Mereka menyambung dari rumah orang tua menggunakan kabel yang tidak sesuai standar. Ini sangat berbahaya dan berisiko tinggi memicu kebakaran," tegas Muhammad Awal.
Awal menambahkan, pihak PLN akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya instalasi listrik yang aman dan sesuai regulasi.
"Kami akan lakukan edukasi agar masyarakat paham risikonya. Jangan main-main dengan listrik, keselamatan harus jadi prioritas," tambahnya.
Menanggapi insiden tersebut, Kepala Desa Baru, Munir Hi. Halek, merespons cepat dengan memberikan bantuan awal berupa uang tunai untuk keperluan pakaian dan perlengkapan sekolah anak korban.
"Atas nama pemerintah desa maupun secara pribadi, saya menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas musibah ini. Semoga keluarga diberi ketabahan dan bantuan dari pihak lain bisa segera menyusul," ujar Munir saat meninjau lokasi kebakaran.
Munir juga mengimbau seluruh warga untuk selalu waspada dan memeriksa instalasi listrik di rumah masing-masing agar sesuai standar keamanan.
"Kami minta masyarakat tidak lagi menggunakan sambungan tidak resmi. Ini menyangkut nyawa dan keselamatan semua anggota keluarga," tutupnya.(*)