KETIK, PEMALANG – Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Harun Abdul Khafizh, berkomitmen melakukan kegiatan normalisasi irigasi sekunder bersama Insan Pers Pemalang dalam waktu dekat.
Langkah tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan petani terkait saluran irigasi yang mengalami pendangkalan dan kurang perawatan, khususnya di wilayah Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.
Komitmen itu disampaikan Harun saat reses bersama insan pers yang tergabung dalam Gabungan Persatuan Wartawan Pemalang (GPWP) di salah satu rumah makan di Kecamatan Taman, Rabu, 15 Oktober 2025.
“Kita action saja, karena ini bidang kita juga. Saya yakin teman-teman wartawan itu sainsnya bukan hanya menulis saja. Kalau ini memang oke, kita rencanakan hal yang baik. Tiga atau empat bulan lagi pas musim tanam,” ujar Harun.
Menurutnya, kegiatan normalisasi tersebut akan memprioritaskan area yang mengalami pendangkalan terparah, terutama di wilayah Kecamatan Ulujami. Selain itu, hasil kegiatan akan disampaikan sebagai serapan aspirasi kepada dinas atau pihak terkait agar mendapat tindak lanjut lebih luas.
“Nanti prioritaskan di area yang dangkalnya parah. Kita akan kirim serapan aspirasi ke dinas atau pihak terkait,” ucapnya.
Lebih lanjut, Harun menjelaskan bahwa pelibatan awak media dalam kegiatan tersebut bertujuan untuk memantik kesadaran masyarakat agar turut peduli terhadap kondisi saluran irigasi di daerah masing-masing.
Ia berharap kolaborasi ini menjadi contoh sinergi antara unsur pemerintah, media, dan masyarakat dalam menjaga keberlanjutan sektor pertanian.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah petani mengeluhkan kondisi irigasi sekunder di Desa Ambowetan, Kecamatan Ulujami alami pendangkalan dan di Desa Kauman, Kecamatan Comal dipenuhi sampah, sehingga menghambat aliran air ke lahan pertanian.
Sementara itu, pihak Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang (DPU SDAPR) melalui Koordinator Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Comal belum memberikan keterangan resmi terkait keluhan tersebut.
Langkah nyata dari legislator Jateng ini diharapkan dapat menjadi awal perbaikan sistem irigasi di wilayah Pemalang, guna menunjang hasil pertanian dan kesejahteraan petani setempat. (*)