Ratusan Warga Gelar Upacara Adat Ulur-ulur Danau Ngambal Tulungagung

19 Desember 2025 18:19 19 Des 2025 18:19

Thumbnail Ratusan Warga Gelar Upacara Adat Ulur-ulur Danau Ngambal Tulungagung
Seremonial doa bersama dalam rangka upacara adat Ulur-ulur di Danau Ngambal Desa Joho Kecamatan Kalidawir. (Foto : Sugeng Hariyadi/Ketik)

KETIK, TULUNGAGUNG – Warga di dua RT, Dusun Ngambal bekerja sama dengan Pemerintah Desa Joho mengadakan kegiatan upacara adat "Ulur-ulur" yang dilaksanakan di Danau Ngambal pada Jumat siang, 19 Desember 2025. 

Ratusan warga masyarakat Dusun Ngambal Desa Joho tumpah ruah di lokasi upacara adat yang digelar setiap tahunnya di lokasi tersebut.

Warga berbondong-bondong dengan membawa "Ambeng" berisi sego gurih (nasi gurih), serundeng, sayuran, ayam sebagai lauk pauknya dalam satu wadah lengser atau ember untuk dibawa di Danau Ngambal sebagai bawaan pada upacara adat tersebut

Upacara ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bentuk syukur yang mendalam atas keberadaan sumber mata air Danau Ngambal.

Hadir pada kegiatan tersebut, seluruh jajaran Pemerintah Desa Joho, Kepala Desa Joho H. Ahmad Nurroini, seluruh jajaran perangkat, lembaga desa, Ketua adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan masyarakat sekitar lokasi. 

Prosesi Ulur-Ulur yang disampaikan Kepala Desa Joho H. Ahmad Nurroini mengatakan bahwa kegiatan ini berlangsung sangat khidmat.

 Adapun rangkaian upacara adat Ulur-ulur ini urutannya sebagai berikut :

Kirab Budaya

Dalam arak-arakan kirab yang paling depan yakni pembawa tumpeng hasil bumi yang disertai di belakangnya pejabat Pemerintah Desa Joho disusul di belakangnya tokoh adat, dan tokoh masyarakat berjalan beriringan dan di belakangnya masyarakat membawa sesaji dan membawa ambeng dengan memakai baju adat daerah terebut dan barisan terakhir barisan dari group jaranan/kuda kepang dan group reog kendang.

Arak-arakan di berangkatkan dari Pendopo Inggil Wicaksono oleh Kepala Desa Joho lanjut berjalan di lokasi Danau Ngambal kurang lebih 500 meter dari Pendopo Inggil Wicaksono. 

Doa Bersama & Kembul Bujana 

Setelah arak arakan tiba di lokasi Danau Ngambal, tumpeng sekaligus ambeng bawaan di taruh di tempat yang sudah tersedia dengan alas tikar. Lanjut semua warga mengikuti doa bersama.

Usai ritual doa, masyarakat makan bersama dari ambeng yang telah didoakan, melambangkan kerukunan dan kebersamaan masyarakat Dusun Ngambal.

"Upacara adat ini merupakan warisan budaya turun menurun dari nenek moyang kita sejak dulu, hal ini harus terus di lestarikan," ucap Nurroini.

"Filosofi utama dari tradisi Ulur-ulur Ngambal ini adalah bahwa kemuliaan manusia bergantung pada kemuliaan alam. Jika alam (hutan dan air) dirawat, maka manusia akan hidup makmur." pungkasnya. 

Menurut Edi Samijan yang merupakan tokoh masyarakat Ngambal menyampaikan bahwa, upacara adat ulur ulur Dusun Ngambal Desa Joho ini biasanya digelar setiap tahun setiap Jumat Kliwon saat musim tanam tiba.

"Ulur-ulur di Danau Ngambal ini ada dua desa yang mengadakan yakni desa Joho dan Winong, hanya beda harinya," ujar Edi.

Menurutnya, untuk Ulur-ulur Ngambal Desa Joho digelar pada Jumat Kliwon selepas musim tanam, sedangkan Ulur-ulur Ngambal Desa Winong digelar pada Jumat Pahing selepas musim tanam. 

Jadi Ulur-ulur Ngambal Desa Joho dan Desa Winong prosesinya sama dengan ritual juga sama karena Danau Ngambal ini dulu nya merupakan sumber mata air yang di gunakan warga dusun Ngambal di dua desa tersebut. 

"Ini merupakan bentuk kerukunan dan kebersamaan kami, dengan membawa ambeng utaman nya ini merupakan bentuk sedekah kita, sedangkan tumpeng itu sebagai simbol bentuk rasa syukur kita," tegasnya.

Ulur-Ulur tidak hanya diikuti oleh warga lokal, tetapi juga menjadi magnet bagi wisatawan dan peneliti budaya. 

"Harapan kami, Dukungan dari Pemerintah Daerah Tulungagung pada acara ini, sebagai bagian dari pelestarian cagar budaya dan promosi pariwisata berbasis kearifan lokal," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

#ulurulur #upacaraadat #desajoho #danaungambal #kalidawir trenggalek Ulur-ulur