‎Ratusan Peserta Luar Negeri Ikuti Simposium Internasional ACLA Unitri Malang

28 Agustus 2025 15:38 28 Agt 2025 15:38

Thumbnail ‎Ratusan Peserta Luar Negeri Ikuti Simposium Internasional ACLA Unitri Malang
‎17th ACLA And 3rd ACC International Symposium yang digelar Unitri Malang di Graha Pancasila Balaikota Among Tani, Kamis 28 Agustus 2025. (Foto: Sholeh/Ketik)

KETIK, BATU – ‎Ratusan peserta dari berbagai negara mengikuti 17th ACLA And 3rd ACC International Symposium yang digelar Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Kamis 28 Agustus 2025

‎Simposium yang berlangsung di Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Kota Batu itu diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari lebih dari 10 negara Asia. Mereka adalah akademisi, peneliti, seniman, pelajar, pembuat kebijakan, dan tokoh budaya.

‎"Para peserta tersebut merupakan delegasi dari Vietnam, China, Filipina, korea selatan dan Guatemala, Amerika Selatan," urai Wakil Rektor Unitri Malang Dr. Erwin Ismu Wisnubroto, SP., M.Phil (Sc). 

‎Dr Erwin menyampaikan Symposium itu adalah event tahunan. Yang terselenggara atas kerjasama dengan International Cultural Foundation dari Korea dan juga The Asian Cultural Landscape Association (ACLA) dan Asian Academy of Culture (ACC).

‎"Jadi kita sudah mengikuti beberapa kegiatan serupa di Thailand, di Vietnam, dan terakhir kemarin di China. Nah pada saat di China kemarin ditawarkan bahwa, gimana Unitri siap apa tidak untuk melaksanakan di Indonesia. Tentu dengan senang hati kami siap untuk melaksanakan acara internasional di Indonesia," jelasnya.

‎Erwin menguraikan, pihaknya sengaja memilih penyelenggaraan kegiatan tersebut di Kota Batu, karena sesuai dengan tema International Cultural Foundation yaitu tentang kebudayaan.

‎Menurutnya, di dalam pertemuan sebelumnya di Thailand, Vietnam dan China tercetus semacam global networking. Sehingga penyelenggaran kali ini untuk saling mempromosikan Kota Batu sebagai salah satu destinasi wisata di tingkat internasional.

‎"Kebudayaan Asia ini sangat beragam dan itu sebenarnya juga sebagai suatu kekayaan. Kota Batu di Jawa Timur ini juga mempunyai nilai budaya yang sangat kuat," jelasnya.

‎Erwin menyampaikan, selain diikuti peserta dari luar negeri, ada juga beberapa mitra Unitri baik di Jawa Timur dan juga di Indonesia. Kemudian, ada pelaku ekonomi kreatif dan budayawan Kota Batu.

‎"Total peserta yang terdaftar tadi kalau tidak salah hari ini sudah 170 peserta. Tentunya juga dengan yang saya tadi sampaikan, global networking,  jadi ada beberapa entiti usaha lokal Malang dan Batu yang juga terlibat di sini," jelas Erwin.

‎lebih lanjut, Erwin menegaskan Symposium itu adalah kick off untuk membawa Kota Batu ke dunia internasional. Serta membawa Unitri untuk lebih berkiprah. Tidak hanya di Malang tapi di Jawa Timur dan juga tentunya di dunia internasional.

‎Harapannya ini bisa menjadi forum yang bisa bersinergi untuk semuanya. Terutama di bidang budaya. 

‎Menurut Erwin, budaya dalam arti luas  bukan hanya budaya kesenian, tetapi budaya adalah cara hidup, way of life, filosofi dan juga identitas.

‎"Kepada Pemerintah Kota Batu, kita sangat berterima kasih atas dukungannya. Kami membantu di dalam mempromosikan Kota Batu sebagai salah satu destinasi internasional di Indonesia," tegasnya.

Wali Kota Batu Nurochman menyampaikan apresiasi kepada Unitri sebagai tuan rumah akademik kegiatan simposium tersebut.

‎Ia meyakini bahwa peran perguruan tinggi, sekaligus sumber intelektual dan inovasi akan memperkuat kota dengan hadirnya generasi penerus yang berdaya saing, berwawasan global, dan tetap berpegang pada nilai-nilai kearifan lokal.

‎“Kehadiran dan partisipasi setiap pihak sangat dibutuhkan dalam komunitas global yang terus berkembang,” ujarnya.

‎Nurochman menegaskan, Kota Batu memiliki potensi pertanian luar biasa yang tidak hanya berfungsi sebagai sektor produksi. Tetapi juga menjadi ruang inovasi, agrowisata, kuliner, teknologi pertanian, dan sektor kreatif.

‎Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan Kota Batu tak lepas dari harmonisasi masyarakat, perpaduan budaya, dan keunggulan agrowisata yang telah dikenal hingga dunia internasional.

‎"Itulah kekuatan Kota Batu sebagai creative city berbasis pertanian, budaya, dan ekologi,” tegasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Unitri Malang 17th ACLA And 3rd AAC International Symposium Asian Cultural Landscape Association Asian Academy of Culture budaya kebudayaan Wali Kota Batu Nurochman Pemkot Batu