Ratusan Karyawan RS Misi Lebak Gelar Aksi Damai, Tuntut Hak yang Tak Dipenuhi

24 September 2025 15:10 24 Sep 2025 15:10

Thumbnail Ratusan Karyawan RS Misi Lebak Gelar Aksi Damai, Tuntut Hak yang Tak Dipenuhi
Ratusan Karyawan RS Misi Lebak Gelar Demo Damai, Tuntut Hak yang Tak Dipenuhi (Foto: Abdul Kohar/Ketik)

KETIK, LEBAK – Ratusan karyawan Rumah Sakit (RS) Misi Lebak melakukan aksi demo damai pada Rabu, 24 September untuk menuntut hak yang dianggap tidak dipenuhi oleh manajemen.

Mayoritas karyawan turun ke lapangan, dengan sekitar 60-70 persen karyawan ikut serta dalam aksi tersebut. Pelayanan pasien tetap diutamakan sehingga rumah sakit tidak lumpuh total. 

Koordinator aksi, Ricky Pratama, mengatakan ada dua tuntutan utama: pencairan Jasa Pelayanan (Jaspel) yang terakhir diterima pada Juni 2025 dan kenaikan gaji pokok yang tidak berubah sejak 2024.

Selain soal kesejahteraan, para karyawan juga menyoroti sikap intimidatif dari direktur RS yang dianggap tidak pantas. 

"Seperti kata 'Lo jual gua beli'. Kami menilai itu tidak sepantasnya keluar dari mulut seorang direktur," kata Ricky ketika orasi.

Ricky menegaskan bahwa karyawan berharap ada respons positif dari manajemen maupun yayasan. Jika tuntutan diabaikan, aksi lanjutan tidak menutup kemungkinan kembali digelar. 

"Harapan kami, pengurus bisa lebih peka terhadap kepentingan pasien dan karyawan. Kami mohon maaf kepada masyarakat, pelayanan tetap berjalan sebagaimana mestinya," tambahnya.

Ketua LBH ARB Lebak, Andi Ambrillah, menyatakan dukungan penuh terhadap aksi damai karyawan. 

Menurutnya, tuntutan soal upah layak, Jaspel, dan perlakuan bermartabat adalah hak normatif yang wajib dipenuhi manajemen. 

"Yayasan maupun direktur harus membuka ruang dialog, bukan intimidasi. Jika ada indikasi pelanggaran hukum ketenagakerjaan, kami siap dampingi hingga jalur hukum maupun advokasi publik," tegas Andi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Karyawan Rumah Sakit Misi