KETIK, SURABAYA – Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah, Abdullah II ibn Al Hussein menganugerahkan penghargaan “The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance)” kepada Presiden Prabowo Subianto. Penganugerahan ini dilakukan secara langsung oleh Raja Abdullah II dalam rangka kunjungan kenegaraannya ke Indonesia pada Jumat, 14 November, di Istana Merdeka, Jakarta.
The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance) adalah salah satu bentuk penghargaan tertinggi di Kerajaan Yordania Hasyimiah yang umumnya diberikan kepada raja, pangeran, dan kepala negara, serta dapat disematkan kepada perdana menteri. Dari berbagai tingkatannya, Bejewelled Grand Cordon merupakan tingkatan paling atas dan paling bergengsi.
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Raja Abdullah II ibn Al Hussein terhadap upaya Presiden Prabowo mempererat kemitraan Indonesia–Yordania, khususnya dalam kerja sama kemanusiaan, stabilitas regional, sektor pertahanan, dan berbagai isu global yang menjadi perhatian bersama.
The Bejewelled Grand Cordon of Al Nahda (Order of the Renaissance) adalah salah satu penghargaan paling bergengsi yang dimiliki Kerajaan Yordania. Tokoh-tokoh dunia, mulai dari bangsawan hingga kepala negara, tercatat pernah menerimanya. Di antaranya Prince Philip – Duke of Edinburgh, Raja Denmark Frederik X, Ratu Belanda Maxima, mantan Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Presiden Guinea-Bissau Umaro Sissoco Embaló. Deretan nama tersebut semakin menegaskan posisi diplomatik penghargaan ini di kancah global.
Usai penyerahan penghargaan, Menteri Luar Negeri Sugiono menegaskan bahwa apresiasi tersebut bukan sekadar kehormatan bagi Indonesia, melainkan pengakuan terhadap kontribusi Presiden Prabowo di kancah global.
“Itu merupakan bentuk penghargaan. Saya kira kebanggaan juga buat kita, Bapak Presiden menerima,” tuturnya dalam keterangan kepada awak media.
Penganugerahan di Istana Merdeka ini kian mencerminkan kuatnya hubungan Indonesia dan Yordania, yang selama ini saling mendukung dalam berbagai bidang, mulai dari isu Palestina, kerja sama pendidikan, hingga misi kemanusiaan internasional. Tanda kehormatan tersebut juga mengakui peran Presiden Prabowo sebagai pemimpin yang aktif mendorong dialog antarbangsa dan memperkokoh posisi Indonesia sebagai jembatan penting bagi stabilitas regional. (*)
