Puskesmas Camplong Klaim Sudah Hubungi Keluarga, Ibu Pasien: Tak Benar!

28 Oktober 2025 15:12 28 Okt 2025 15:12

Thumbnail Puskesmas Camplong Klaim Sudah Hubungi Keluarga, Ibu Pasien: Tak Benar!
Puskesmas Camplong, Kabupaten Sampang. (Foto: Mat Jusi/Ketik.com).

KETIK, SAMPANG – Adinda, warga Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mengaku kecewa terhadap pernyataan Kepala Puskesmas Camplong yang dimuat di salah satu media daring. 

Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa pihak puskesmas telah menghubungi dirinya dan menawarkan penjemputan untuk mendapatkan pengobatan bagi anaknya, Alula (5), yang sempat diduga ditolak saat berobat pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Menurut Adinda, pernyataan Kepala Puskesmas Camplong, drg. Siti Hurin Ain, tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Ia menilai, keterangan tersebut terkesan sebagai bentuk pembelaan diri.

"Saya sudah membaca berita dari salah satu media daring yang memuat pernyataan kepala puskesmas. Saya tidak tahu apakah itu pembelaan atau memang bawahannya yang berbohong kepada kepala puskesmas," ujarnya kepada ketik.com. Selasa, 28 Oktober 2025.

Adinda menceritakan, saat ia datang ke Puskesmas Camplong untuk memeriksakan anaknya, para petugas tampak sedang berkumpul di satu ruangan.

"Mereka terlihat sedang makan-makan, bukan seperti membuat laporan. Ketika saya datang dan bilang mau periksakan anak, salah satu petugas malah mengatakan pelayanan sudah tutup dan menyuruh saya datang lagi besok. Dia bahkan tidak menghampiri saya," ungkapnya.

Ia menambahkan, dugaan penolakan pelayanan di Puskesmas Camplong bukan kali pertama terjadi. Menurutnya, keluhan serupa juga kerap muncul di media sosial, namun tindak lanjut dari pihak puskesmas dinilai hanya sebatas formalitas.

"Tidak ada tawaran penjemputan seperti yang dikatakan. Hanya tetangga saya yang mengirim pesan WhatsApp, menyarankan agar anak saya dibawa ke UGD jika muntah-muntah. Tapi bagaimana mau dibawa kalau saya sudah datang ke puskesmas dan ditolak?" jelasnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Camplong, drg. Siti Hurin Ain, saat dikonfirmasi membantah telah menyatakan bahwa dirinya secara langsung menghubungi keluarga pasien. Ia menjelaskan, komunikasi penawaran penjemputan dilakukan melalui perantara yang pertama kali melaporkan kondisi pasien.

"Pihak puskesmas memang menawarkan penjemputan dengan ambulans, tetapi melalui perantara yang sebelumnya menyampaikan keluhan tersebut kepada kami. Semua bukti voice note masih kami simpan," terangnya.

Siti Hurin Ain menambahkan, pihak media yang menulis pemberitaan awal telah berjanji untuk merevisi berita tersebut.

"Wartawan dari media itu sudah berjanji akan melakukan revisi. Mungkin maksudnya baik," ujarnya.

Diketahui, dugaan penolakan pasien di Puskesmas Camplong terjadi pada Jumat, 24 Oktober 2025, sekitar pukul 10.30 WIB. Adinda mengaku membawa putrinya, Alula (5), untuk berobat, namun tidak mendapatkan pelayanan karena alasan waktu pelayanan telah berakhir.(*)

Tombol Google News

Tags:

Puskesmas Camplong Puskesmas Sampang Camplong