KIP Menembus Batas #10 (Kaleidoskop 2025)

Pramuka dan Kak Khofifah! Bangga Membawa Manfaat Nyata dan Ikhlas Mengabdi untuk Bangsa

20 Desember 2025 09:14 20 Des 2025 09:14

Thumbnail Pramuka dan Kak Khofifah! Bangga Membawa Manfaat Nyata dan Ikhlas Mengabdi untuk Bangsa
Kamabida Pramuka Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) didampingi Kakwarda HM Arum Sabil (kiri) di sela Nandur Mangrove di Pantai Cengkrong Kabupaten Trenggalek, Kamis, 4 Desember 2025. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka) menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari seorang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pada gerakan kepanduan tersebut, Kak Khofifah, panggilannya di Pramuka, juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Kamabida) Jawa Timur.

Kak Khofifah mengajak anggota Pramuka sebagai generasi penerus bangsa menjadi garda terdepan menjaga lingkungan. Tentu dengan berbagai program yang sifatnya langsung terjun ke masyarakat.

Apresiasi diberikannya kepada Pramuka Jatim dengan beragam program. Seperti pada kegiatan yang berlangsung di Pantai Cengkrong Kabupaten Trenggalek, Kamis, 4 Desember 2025.

Saat itu dilakukan program peningkatan wawasan kebangsaan dan bakti masyarakat, yaitu Nandur (menanam) Mangrove serta Bedah Rumah.

Hal itu menurut Khofifah menjadi bukti bakti nyata Pramuka Jatim hadir, bekerja dan mengabdi untuk masyarakat, bangsa dan negara.

Kegiatan dirangkaikan dengan gerakan nandur mangrove dan bersih-bersih bersama 3.000 anggota Pramuka Jatim, serta penyerahan kunci rumah tinggal layak huni program perkemahan Wirakarya.

Menanam di area pantai dan hutan mangrove, kata dia merupakan kewajiban untuk membangun keberseiringan daya dukung alam dan lingkungan sekaligus memenuhi target net zero emission tahun 2060.

"Di setiap titik saya selalu bertemu pramuka dan itu menjadi bagian penguatan melalui tindakan penanaman mangrove bagi alam dan masyarakat," kata Khofifah.

Saat memungut sampah, individu maupun kelompok menanamkan cinta lingkungan, memperkuat gotong royong dan menumbuhkan kepedulian sosial.

"Inilah pengamalan nyata Satya dan Darma Pramuka yang tidak sekadar mengajarkan nilai kepedulian, tetapi menggerakkan anggotanya untuk bertindak sehingga menghasilkan pemandangan indah seperti laut bersih, hati jernih dan semangat kebersamaan yang tulus," tuturnya.

Tidak sekadar menanam, Pramuka diajarkan mengenal dan mengimplementasikan wawasan kebangsaan dengan merawat persaudaraan. Sebab perbedaan tidak memecah belah karena kita adalah Satu Bangsa, Satu Tanah Air, Satu Indonesia.

Kemudian juga meneguhkan nasionalisme dengan menjadi generasi tangguh, berkarakter dan siap mengabdi sehingga tidak mudah terprovokasi isu yang dapat memecah belah.

"Lanjutkan pengabdian ini di desa-desa, sekolah, kampung-kampung dan seluruh pelosok Jawa Timur. Bersama kita jaga lingkungan, kuatkan persaudaraan dan teguhkan cinta Tanah Air," tutur Khofifah.

Aksi nyata karya bakti Pramuka lainnya adalah telah melakukan pemugaran 170 rumah tidak layak huni se-Jatim. Program ini membuktikan Pramuka tidak hanya hadir di lapangan perkemahan, tetapi juga hadir nyata di tengah kehidupan masyarakat.

"Dari pantai hingga pegunungan, dari desa hingga kota, pramuka selalu berusaha berkontribusi bagi masyarakat. Penguatan semua komitmen menjaga daya dukung alam dan lingkungan termasuk pengolahan sampah harus digalakkan dan di implementasikan bersama-sama," katanya.

Kiprah pramuka di Bumi Majapahit ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi bangsa. Semisal, Pramuka Peduli Bencana yang aktif membantu penanganan berbagai bencana, baik di Jawa Timur maupun luar daerah.

Khofifah menyaksikan langsung bagaimana Pramuka Jatim turun membawa pasokan air bersih ke daerah yang terdampak longsor di Jawa Barat, serta terlibat membangun rumah bagi korban erupsi Gunung Semeru bersama Kwartir Cabang Lumajang.

 

Semangat Kolaborasi

Gubernur Khofifah menekankan bahwa Jawa Timur adalah daerah yang penuh tantangan sehingga kolaborasi menjadi kunci. Semangat gotong royong dan nilai kesatria yang tertuang dalam Dasa Dharma Pramuka.

Gerakan ini merupakan wadah ideal untuk menumbuhkan budaya kolaborasi demi memperkuat ketahanan bangsa.

Berbagai aksi nyata yang dilakukan Pramuka Jatim, antara lain Perkemahan Wirakarya yang memugar 200 rumah tidak layak huni menjadi layak huni, serta aksi bersih pantai dan sungai secara serentak di 80 lokasi.

“Gerakan Pramuka adalah kebanggaan kita bersama. Mari jaga semangatnya, kuatkan pengabdiannya,” tutur Kak Khofifah.

Foto Gubernur sekaligus Kamabida Pramuka Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyematkam lencana kehormatan kepada Kakwarda HM Arum Sabil (kiri) di Gedung Negara Grahadi di Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)Gubernur sekaligus Kamabida Pramuka Jatim Khofifah Indar Parawansa (kiri) menyematkam lencana kehormatan kepada Kakwarda HM Arum Sabil (kiri) di Gedung Negara Grahadi di Surabaya beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

 

Kesan Kak Arum Sabil

Keterlibatan aktif Khofifah di dalam Gerakan Pramuka diakui Ketua Kwartir Daerah HM Arum Sabil. Berjalannya program-program dan kegiatan pramuka selama ini tidak lepas dari support seorang Gubernur Khofifah. 

Imbasnya, Arum Sabil juga sukses menjadikan pramuka sebagai gerakan tak hanya berfokus pendidikan dan pembentukan karakter, tapi juga kemanusiaan.

Kesuksesan Kak Arum Sabil membawa Pramuka Jatim tak jauh dari peran Kak Khofifah yang melibatkan anggota pramuka dalam segala aktivitas sosial kemanusiaan.

"Semua ini bisa berjalan dan dirasakan bersama berkat dukungan dan ide cemerlang dari Bunda Khofifah Gubernur sekaligus Kamabida kita," ucap Arum Sabil.

Pria yang juga seorang petani asal Jember tersebut mengaku teringat dan terkesan dengan Peringatan Hari Pramuka ke-64 di Jawa Timur pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Ini karena upacara dan kegiatan bakti sosial dilaksanakan di Dermaga Ujung Koarmada II dan di atas KRI Surabaya 591 sembari berlayar. Semua itu merupakan gagasan cerdas Gubernur Khofifah.

Salah satu alasannya yakni untuk memperkenalkan laut, khususnya kepada generasi muda. Bahwa antara daratan dan lautan, lebih luas lautannya. Ada kehidupan, ada sumber kehidupan dari laut.

"Maka dari itu, kami mengajak anak-anak bukan hanya tahu, tapi mengenal tentang laut. Dalam artian anak-anak ini generasi muda yang punya tanggung jawab untuk menjaga lautan," sambungnya.

Anak-anak muda diharapkan bisa menjadi tongkat estafet dalam menjaga lautan Indonesia. Harus ikut menjaga kedaulatan lautan dan mengenal bahwa Nusantara ini luas.

Indonesia memiliki kurang lebih 17 ribu pulau, 1.300 suku dan kurang lebih 700 bahasa. Sudah tak bisa ditawar lagi, anggota pramuka sebagai generasi muda wajib mengetahuinya.

Sehingga bukan hanya menyiapkan generasi unggul di masa datang, tapi disiapkan mengenal bumi pertiwi yamg oleh para leluhur dijaga dengan keringat serta air mata. 

Tentang penguatan wawasan kebangsaan dan kepedulian sosial, menurut dia hal tersebut menjadi sangat penting, khususnya bagi generasi muda di era globalisasi.

Selain itu, tentang kepedulian terhadap lingkungan, sudah tertulis di Dasa Dharma Pramuka poin kedua, yakni "Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia".

Beberapa bentuk nyatanya adalah kegiatan menanam mangrove, aksi bersih lingkungan serta pasar murah.

“Melalui aksi bersih lingkungan, kita tidak sekadar mengangkat sampah. Kita sedang menanamkan nilai cinta lingkungan, gotong royong, dan kepedulian sosial,” ujar Kak Arum.

Magister Kesehatan Lingkungan Universitas Airlangga itu menambahkan bahwa penanaman ribuan mangrove dilakukan sebagai komitmen pramuka menjaga kelestarian alam dan melindungi pesisir dari abrasi.

"Garis bawahnya adalah pelestarian lingkungan merupakan bagian penting dari pendidikan karakter kebangsaan," tegas pria yang juga Ketua DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Jawa Timur tersebut. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Khofifah Arum Sabil Pramuka Kaleidoskop kip menembus batas Kwarda kamabid