KIP Menembus Batas #8 (Kaleidoskop 2025)

300 Kali Lebih Pasar Murah! Cara Gubernur Khofifah Bahagiakan Emak-Emak, Wujudkan Ekonomi Berkeadilan Berpihak kepada Rakyat Kecil

19 Desember 2025 09:37 19 Des 2025 09:37

Thumbnail 300 Kali Lebih Pasar Murah! Cara Gubernur Khofifah Bahagiakan Emak-Emak, Wujudkan Ekonomi Berkeadilan Berpihak kepada Rakyat Kecil
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa berbincang dengan sejumlah emak-emak di sela gelaran pasar murah di Halaman Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jumat, 12 Desember 2025. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Suasana Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pada Jumat,12 Desember 2025, sejak pagi mendadak heboh.

Puluhan, bahkan ratusan emak-emak tampak memenuhi halaman balai desa. Ada yang duduk-duduk sendiri, ada yang berkumpul bersama ibu-ibu lainnya, ada yang mondar-mandir kesana kemari melihat-lihat meja yang di atasnya terdapat tumpukan beras kemasan 5 kilogram.

Ya, saat itu di sana digelar Pasar Murah yang diinisiasi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Sejak dilantik pada Februari 2025, total lebih 300 kali pasar murah digelar di hampir seluruh daerah di provinsi setempat.

Di Lumajang waktu itu, genap ke-290 pasar murah digelar. Hingga akhir Desember tercatat lebih dari 300 kali di ratusan titik digelar.

Ratusan ibu-ibu tampak menyambutnya antusias. Apalagi di pasar murah menjual berbagai kebutuhan pokok dengan harga jauh lebih murah dari normal di pasaran.

Warga menyampaikan rasa syukur digelarnya pasar murah karena sangat membantu kebutuhan setiap harinya.

Seperti disampaikan Yayuk, seorang ibu asal Pasirian, yang mengaku sangat senang bisa hadir di pasar murah. Bahkan, ia tak menyangka bisa menerima langsung bantuan beras dari Gubernur Khofifah.

"Alhamdulillah tadi dapat beras langsung dari Ibu Khofifah. Maturnwun sanget ibu, apalagi beras memang kebutuhan utama," ucap wanita berusia 60 tahun tersebut.

Yayuk yang datang bersama anak dan cucunya itu juga memperoleh telur gratis dari Sang Gubernur. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan karena sangat membantu masyarakat.

Aisyah, warga lainnya, berharap kegiatan pasar murah digelar rutin, terbih pada akhir tahun sekaligus menjelang Ramadhan atau Bulan Suci Ramadhan himgga Hari Raya Idul Fitri.

"Alhamdulillah seneng sekali. Tadi kami antre lalu dipanggil dan mendapat telur. Ini jadi penambahan gizi untuk anak saya," ucap Aisyah, seorang ibu muda yang juga asal Pasirian usai mendapat telur dari Khofifah.

Berbagai komoditas dijual dengan harga murah, yang rincinnya yaitu beras premium Rp14.000 per kilogram atau Rp70.000 per 5 kilogram, dan beras SPHP Rp11.000per kilogram atau Rp55.000 per 5 kilogram. Hal itu berarti lebih rendah dari harga pasar Rp13.000 per kilogramnya.

Komoditas lainnya juga tersedia dengan stok mencukupi, seperti gula pasir Rp14.000 per kilogram, MinyaKita Rp13.000 per liter, telur ayam ras Rp22.000 per pack, bawang merah Rp7.000 per 250 gram, bawang putih Rp6.000 per 250 gram, tepung terigu Rp10.000 per kilogram, serta daging ayam ras Rp30.000 per pack.

Gubernur Jatim Khofifah menegaskan pasar murah merupakan program komplementer Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk memperkuat upaya stabilisasi pangan yang juga dilakukan pemerintah kabupaten/kota.

"Pasar murah ini biasanya memberseiringi kegiatan saya di daerah. Namun juga bisa di mana saja, asalkan tidak boleh dekat dengan pasar tradisional. Karena ini bukan kompetitornya pasar tradisional," ujarnya.

Selain sembako, gelaran pasar murah juga dimanfaatkan Pemprov Jatim untuk memberi ruang bagi pelaku UKM lokal. Produk-produk UKM turut dikurasi untuk berkesempatan mengikuti Misi Dagang Pemprov Jatim ke berbagai provinsi.

"Pasar murah juga memberseiringi produk UKM lokal. Yang mungkin sekalian bisa dilakukan kurasi untuk ikut dalam misi dagang. Selain makanan minuman, kami juga melakukan pencarian terhadap produk produk lokal yang bisa dikurasi," kata Khofifah.

"Potensi besarnya tadi seperti gula merah. Saya sudah beli tadi dan akan dicoba dulu. Ini mengingat permintaan di luar yang juga cukup tinggi," tambah orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

 

Foto Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membagikan beras di sela meninjau pelaksanaan pasar murah di Kecamatan Ajung, Jember, pada Sabtu, 13 September 2025. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membagikan beras di sela meninjau pelaksanaan pasar murah di Kecamatan Ajung, Jember, pada Sabtu, 13 September 2025. (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

 

Jelang Nataru

Pasar murah merupakan upaya pemprov dalam menjaga daya beli masyarakat dan upaya mendekatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Pasar murah bukan sekadar sarana menjual bahan pokok dengan harga murah, melainkan bagian dari upaya mewujudkan ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada rakyat kecil, sekaligus mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau untuk masyarakat.

Pasar murah juga bagian dari ikhtiar menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus memastikan agar masyarakat terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga adil dan terjangkau.

Terlebih, menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang kemudian berlanjut menuju Ramadhan dan Idul Fitri sehingga diperlukan intervensi ekstra agar lonjakan permintaan sembako tidak berdampak pada melonjaknya harga.

"Kami ingin melakukan intervensi stabilisasi harga dan dampak inflasi sehingga masyarakat memiliki daya jangkau untuk memenuhi kebutuhan logistiknya," tutur gubernur.

Khofifah juga menyoroti bahwa masyarakat kini semakin peka terhadap perubahan harga. Hal itu terlihat dari beberapa komoditas yang cepat habis, salah satunya bawang merah.

"Tadi yang habis duluan adalah bawang merah karena memang harganya sedang naik. Artinya mereka tahu harga di pasar berapa, di sini berapa," ungkapnya.

Menurut Khofifah, keadilan ekonomi harus hadir dalam setiap kebijakan, termasuk dalam pengendalian harga.

Karena itu, Pemprov Jatim memastikan harga yang ditawarkan dalam pasar murah bukan hanya meringankan masyarakat, tetapi juga memperhatikan keseimbangan antara produsen, distributor, dan pelaku usaha lokal.

“Kami ingin menghadirkan mekanisme harga yang sehat dan berkeadilan. Pemerintah hadir di tengah masyarakat bukan hanya sebagai pengatur, tetapi juga sebagai penjalin sinergi antara produsen, pelaku usaha, dan konsumen agar semua pihak terlindungi,” ucapnya.

 

Inflasi Terkendali

Keberhasilan menjaga stabilitas harga di tingkat daerah akan berdampak langsung pada pengendalian inflasi secara Nasional.

Pasar murah tidak hanya menjadi kegiatan sosial, tetapi juga strategi jangka panjang dalam menjaga ketahanan ekonomi Jatim.

Ketahanan harga merupakan bagian penting dari ketahanan ekonomi. Dan ketahanan ekonomi yang berkeadilan terus dibangun di Jawa Timur.

“Inilah bentuk nyata pemerintah hadir, bukan hanya mengawasi, tapi menyeimbangkan,” tegasnya.

Tak itu saja, lebih dari sekadar menekan harga, pelaksanaan pasar murah juga menjadi penggerak ekonomi lokal.

Sudah menjadi komitmen, di setiap lokasi, Pemprov Jatim menghadirkan produk UMKM sebagai bagian dari ekosistem ekonomi yang saling menguatkan.

Sinergi ini bukan hanya membuka ruang promosi bagi pelaku usaha lokal, tetapi juga memperkuat rantai pasok antar daerah.

Melalui pasar murah, masyarakat tidak hanya memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, tetapi juga mengenal ragam produk unggulan daerah yang memiliki potensi pasar lebih luas.

Pemprov Jatim bakal terus menggelar pasar murah keliling di berbagai daerah untuk mendekatkan akses masyarakat terhadap bahan pokok.

“Prinsipnya, kami ingin memaksimalkan penjangkauan sedekat mungkin kepada masyarakat supaya sembako benar-benar terjangkau dan stabil,” tutur Gubernur Khofifah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Khofifah kaleidoskop 2025 kip menembus batas Pasar Murah UKM UMKM