KIP Menembus Batas #9 (Kaleidoskop 2025)

Jawa Timur Gempar Pasar Murah! Gubernur Khofifah Selamatkan Dompet Rakyat, Tapi Sosiolog Ingatkan Ini...

19 Desember 2025 22:47 19 Des 2025 22:47

Thumbnail Jawa Timur Gempar Pasar Murah! Gubernur Khofifah Selamatkan Dompet Rakyat, Tapi Sosiolog Ingatkan Ini...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membagi beras di sela Pasar Murah di Sawo Tratap, Sidoarjo (Foto: Biro Adpim Setdaprov Jatim)

KETIK, SURABAYA – Langkah Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa menggelae program pasar murah dinilai berhasil membawa dampak signifikan di tengah masyarakat.

Hadirnya pasar murah di beberapa daerah di Jawa Timur, membuat masyarakat menantikan. Harga yang dibanderol di bawah harga pasar menjadi alasan untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok.

Hal ini, jika dilihat dari aspek sosiologi, merupakan program populis dari Pemprov Jatim. Pakar Sosiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Prof Bagong Suyanto mengungkapkan, tujuan adanya pasar murah diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu.

"Terutama untuk kebutuhan hidup sehari-hari ya, seperti minyak, beras, memang dijual dengan harga murah. Itu memang cara pemerintah untuk menjaga ulah spekulan, di mana spekulan ini biasanya terjadi menjelang Natal dan Tahun Baru," ungkapnya kepada Ketik.com.

Lanjut Prof. Bagong, cara Pemprov Jatim menggelar pasar murah sudah tepat. Namun, ada hal lain, yaitu ketergantungan dari masyarakat menunggu even ini.

"Karena operasi itu (pasar murah) digeber dan masyarakat seolah-olah seperti berharap terus operasi itu ada, supaya mereka bisa membeli barang dengan murah tadi. Jadi risikonya memang memudarkan mekanisme self help," ucap dia.

Memang, katanya, ketika operasi pasar murah dilakukan sangat membantu masyarakat setempat.

"Membantu hanya memperpanjang nafas. Tapi sebetulnya dalam jangka panjang tidak membangun resiliensi. Kemampuan orang miskin untuk mengatasi sendiri," jelasnya.

Foto Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) di sela gelaran Pasar Murah sebagai upaya menstabilkan harga beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (kanan) di sela gelaran Pasar Murah sebagai upaya menstabilkan harga beberapa waktu lalu. (Foto: Biro Adpim Setdaprov atim)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah menggelar kurang lebih 300-an kali pasar murah di seluruh wilayah di Jawa Timur.

Pasar murah merupakan upaya pemprov dalam menjaga daya beli masyarakat dan upaya mendekatkan bahan pokok dengan harga terjangkau.

Pasar murah bukan sekadar sarana menjual bahan pokok dengan harga murah, melainkan bagian dari upaya mewujudkan ekonomi berkeadilan yang berpihak kepada rakyat kecil, sekaligus mendekatkan akses bahan pokok yang terjangkau untuk masyarakat.

Pasar murah juga bagian dari ikhtiar menjaga keterjangkauan dan keseimbangan harga kebutuhan pokok, sekaligus memastikan agar masyarakat terutama yang berpenghasilan menengah ke bawah tetap bisa mengakses bahan pangan dengan harga adil dan terjangkau.

Berbagai komoditas dijual dengan harga murah, antara lain beras premium Rp14.000 per kilogram atau Rp70.000 per 5 kilogram, dan beras SPHP Rp11.000per kilogram atau Rp55.000 per 5 kilogram. Hal itu berarti lebih rendah dari harga pasar Rp13.000 per kilogramnya.

Komoditas lainnya juga tersedia dengan stok mencukupi, seperti gula pasir Rp14.000 per kilogram, MinyaKita Rp13.000 per liter, telur ayam ras Rp22.000 per pack, bawang merah Rp7.000 per 250 gram, bawang putih Rp6.000 per 250 gram, tepung terigu Rp10.000 per kilogram, serta daging ayam ras Rp30.000 per pack.

Pasar murah tidak hanya menjadi kegiatan sosial, tetapi juga strategi jangka panjang dalam menjaga ketahanan ekonomi Jatim. Ketahanan harga merupakan bagian penting dari ketahanan ekonomi. Dan ketahanan ekonomi yang berkeadilan terus dibangun di Jawa Timur. (*)

Tombol Google News

Tags:

Gubernur Khofifah Kaleidoskop kip menembus batas Pasar Murah stabilisasi harga