KETIK, SURABAYA – Hiu paus dikenal sebagai ikan terbesar di dunia dengan panjang hingga 18 meter dan berat hingga 30 ton, memiliki ciri khas unik yaitu pola bintik dan garis di tubuhnya. Pola ini bukan hanya menarik, tetapi juga memiliki manfaat penting bagi kehidupan ikan.
Pola bintik ini membantu para ilmuwan melacak pergerakan hiu paus saat bermigrasi melalui perairan tropis termasuk di sepanjang pantai Afrika Selatan, Australia Barat, Thailand, dan Meksiko.
Dihimpun dari sejumlah sumber, layaknya sidik jari manusia, setiap hiu paus memiliki bintik unik dengan pola yang berbeda. Sehingga memudahkan manusia untuk mengidentifikasi mereka tanpa harus menandai atau menangkapnya.
Selain membantu dalam penelitian, beberapa sumber menyebutkan pola ini juga berfungsi sebagai kamuflase dan perlindungan. Saat dilihat dari bawah, pola cerah pada hiu paus membantu mereka menyatu dengan cahaya yang menembus air.
Teknik ini, yang disebut counter-shading, juga berfungsi sebaliknya. Dari atas, pola gelap tubuh mereka akan menyatu dengan kedalaman laut, menjadikan mereka lebih sulit terlihat oleh predator.
Selain berfungsi sebagai alat identifikasi, kamuflase, dan perlindungan, pola bintik pada tubuh hiu paus juga memiliki dampak positif dari segi yang lebih luas. Salah satunya dalam menarik perhatian wisatawan.
Sebagai salah satu spesies terbesar dan menarik di lautan, hiu paus sering menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan yang datang untuk melakukan whale shark watching atau pengamatan hiu paus.
Keunikan pola bintik mereka menjadikan hiu paus objek yang sangat dicari, dan keberadaannya di perairan tropis sering kali menjadi magnet bagi pengunjung dari seluruh dunia yang ingin menyaksikan langsung makhluk laut raksasa ini. (*)