Pokja Peningkatan Status Kota Batu Gelar Sarasehan, Soroti Konsep Pembangunan  ‎

14 Oktober 2025 16:53 14 Okt 2025 16:53

Thumbnail Pokja Peningkatan Status Kota Batu Gelar Sarasehan, Soroti Konsep Pembangunan   ‎
‎Ketua Presidium Pokja Peningkatan Status Kota Batu menyampaikan Sambutan Sarasehan menyambut HUT ke 24 Kota Batu di Balai Kota Among Tani, Selasa 14 Oktober 2025. (Foto: Sholeh/Ketik.com) ‎

KETIK, BATU – ‎Kelompok Kerja (Pokja) Peningkatan Status Kota Batu menggelar sarasehan bertajuk Refleksi Menuju Seperempat Abad Kota Batu Sebagai Daerah Otonom di Graha Pancasila Balai kota Among Tani, Selasa 14 Oktober 2025.

‎Sarasehan dalam Menyambut HUT ke-24 Kota Batu tersebut menjadi ajang refleksi sejarah, kritik, dan harapan terhadap arah pembangunan Kota Batu ke depan.

‎Ketua Presidium Pokja Peningkatan Status Kota Batu, Andrek Prana menyampaikan kegelisahan terhadap arah pembangunan kota yang dinilai belum memiliki konsep berkelanjutan.

‎Dikatakannya, saat Kota Batu berdiri pada 2001 silam memiliki konsep Batu Kota Bernuansa Desa. Namun saat ini justru banyak pembangunan gedung tinggi yang tidak mencerminkan khas pedesaan.

‎“Kota Batu tidak punya konsep yang jelas, konsep yang bisa melindungi wilayah dan diikuti siapapun wali kotanya. Padahal dulu, kami membawa satu konsep sederhana tapi kuat. Yaitu Batu Kota Bernuansa Desa. Konsep ini harus dipertahankan karena menjadi ruh dari berdirinya kota ini,” jelasnya.

‎Andrek menegaskan bahwa budaya, sejarah, dan karakter desa yang menjadi identitas Batu harus tetap dijaga. terutama oleh para kepala desa dan generasi muda. Ia berharap, nantinya Pemkot Batu memiliki konsep pembangunan yang dapat mudah di kerjakan dan dimengerti semua kalangan.

‎"Meskipun demikian, kami memberikan apresiasi kepada seluruh tokoh dan pemimpin Kota Batu dari masa ke masa, mulai dari Wali Kota Imam Kabul hingga Pj Wali Kota, Aries Agung Paewai," tegasnya.

‎Wali Kota Batu, Nurochman dalam sambutannya menegaskan bahwa semangat pendirian Kota Batu harus terus dihidupkan. Ia menekankan pentingnya menjaga jati diri Kota Batu yang berpijak pada nilai-nilai Batu Kota Bernuansa Desa.

‎“Kita berterima kasih pada para pendahulu yang telah meletakkan fondasi kokoh bagi kota ini. Momentum hari jadi ke-24 adalah saat untuk merefleksikan apakah kita sudah berjalan sesuai harapan pendirian Kota Batu,” ujar Nurochman.

‎Melalui sarasehan menjelang seperempat abad berdirinya Kota Batu sebagai daerah otonom tersebut, serta dengan adanya dialog lintas generasi, para tokoh, akademisi, dan pemerintah, Nurochman berharap nantinya akan didapatkan kesepakatan untuk meneguhkan kembali jati diri Kota Batu sebagai Kota Bernuansa Desa.

‎"Mari membangun Kota Batu dengan karakteristik kita sendiri. Saya mengajak Masyarakat Kota Batu untuk menjadi brand ambassador yang terus mempromosikan Kota Batu," urainya.

‎Untuk Informasi, Sarasehan tersebut menghadirkan Prof. Dr. Hariyono, Rektor Universitas Negeri Malang, Dr. Slamet Hendro Kusumo, Ketua Advokasi Pokja Peningkatan Status Kota Batu, dengan moderator Dr. Slamet Muchsin, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang (Unisma).(*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Pokja Peningkatan Status Kota Batu Sarasehan HUT ke 24 Kota Batu Graha Pancasila Balai Kota Among Tani Andrek Prana Wali Kota Batu Nurochman