Plh Kepala DLH Kota Malang Petakan Titik Rawan Sampah, Kawasan Kampus Jadi Perhatian

30 Desember 2025 16:22 30 Des 2025 16:22

Thumbnail Plh Kepala DLH Kota Malang Petakan Titik Rawan Sampah, Kawasan Kampus Jadi Perhatian
Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran menjelaskan tentang pemetaan titik rawan sampah, salah satunya kawasan kampus. (Foto: Lutfia/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Peningkatan volume sampah sepanjang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Kota Malang tak hanya terpusat di kawasan wisata.

Plh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran turut memetakan beberapa titik rawan sampah, salah satunya kawasan kampus.

Raymond menjelaskan hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan di tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya banyak sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang dekat dengan kawasan kampus pada momen nataru.

"Pastinya untuk sampah yang menumpuk itu di TPS-TPS di seputaran lokasi perguruan tinggi," ujar Raymond, Selasa, 30 Desember 2025.

Kondisi tersebut salah satunya disebabkan oleh maraknya kedatangan keluarga maupun kerabat mahasiswa.

Selain itu, kecenderungan mahasiswa perantauan yang memilih untuk memesan makanan secara online. Alhasil, hal tersebut menyebabkan volume sampah di kawasan kampus cenderung mengalami peningkatan.

"Selain mahasiswa yang menerima kedatangan keluarganya juga, dan kondisinya sekarang ini kan lebih banyak pemesanan makanan lewat online. Jadi tentunya menambah volume sampah karena semua pengiriman makanan pakai plastik dan lainnya," katanya.

Selain kawasan kampus, wilayah pemukiman padat penduduk juga menjadi perhatian. Menurut Raymond, dari hasil pemantauan lapangan dan data yang dimiliki DLH Kota Malang, konsentrasi volume sampah tertinggi masih berada di Kecamatan Blimbing, Lowokwaru, dan sebagian Kecamatan Sukun.

Biasanya sampah-sampah yang dihasilkan tidak hanya sampah rumah tangga, namun juga perapian atau penebangan pohon. DLH Kota Malang sering mendapatkan permintaan bantuan pembuangan sampah tersebut dari masyarakat.

"Kondisinya selain sampah rumah tangga, sampah perapian atau penebangan pohon yang dilakukan oleh masyarakat. Masyarakat sendiri banyak minta bantuan ke kami, karena mereka juga kesulitan untuk pembuangannya," sebutnya.

Sampah pohon akan langsung dibawa oleh petugas ke TPA Supit Urang untuk diolah khusus. Biasanya sampah yang berasal dari tanaman akan dijadikan sebagai pupuk kompos.

"Makanya kita bantu, kita lakukan pembuangan sampah. Kita taruh di TPA Supit Urang khusus untuk tanaman itu kita langsung lakukan composting," tutupnya.

Tombol Google News

Tags:

Plh Kepala DLH Kota Malang Gamaliel Raymond Hatigoran DLH Kota Malang Titik Rawan Sampah Kota Malang Sampah Kota Malang kawasan kampus