KETIK, PACITAN – Musim hujan datang tak menentu memicu penurunan hasil panen para petani bawang merah di Pacitan.
Hal itu dialami oleh Iin Nuranisa (29), petani bawang merah asal Dusun Krajan, Desa Wonogondo, Kecamatan Kebonagung.
Ia mengkalkulasikan, dari benih 10 kilogram, karena faktor cuaca, Iin hanya mampu memanen sekitar 1 kwintal.
Jumlah tersebut jauh di bawah panen sebelumnya, di mana dari 17 kilogram benih bisa menghasilkan hingga 3 kwintal.
“Umbi bawang tidak kuat kalau kebanyakan hujan, mudah busuk sebelum siap dipanen,” jelas Iin, Senin, 29 September 2025.
Padahal, Iin menuturkan, harga bawang merah saat ini sedang baik, yakni Rp34 ribu per kilogram untuk penjualan ke pasar.
"Pas panennya bagus waktu lalu, harganya cuma Rp17 ribu," ungkapnya.
Tak hanya Iin, banyak petani di wilayahnya juga mengalami hal serupa.
Kepala Dusun Krajan, Misdi mengatakan, ada puluhan petani bawang merah setempat yang hasil panennya berkurang drastis, bahkan ada yang gagal panen.
“Ada juga yang mencoba memakai pupuk kimia untuk menguatkan bawangnya dari cuaca ekstrem, tapi malah mati semua tanamannya,” ungkapnya.(*)