Pesan Ketua PII Pacitan di Hari Kesaktian Pancasila: Insinyur Punya Peran Jaga Keutuhan Bangsa

1 Oktober 2025 11:17 1 Okt 2025 11:17

Thumbnail Pesan Ketua PII Pacitan di Hari Kesaktian Pancasila: Insinyur Punya Peran Jaga Keutuhan Bangsa
Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pacitan sekaligus Kepala Dinas PUPR, Suparlan saat melakukan koordinasi mengenai RDTR dan persiapan pengadaan tanah dalam rangka pelurusan trase jalan di beberapa titik jalan Pacitan - Ponorogo di Kantor Pertanahan Kabupaten Pacitan, Selasa (10/06/2025). (Foto: PII kor Ketik)

KETIK, PACITAN – Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pacitan, Suparlan, mengatakan bahwa insinyur punya peran besar dalam menjaga keutuhan bangsa. 

Peran itu tak hanya diwujudkan lewat inovasi teknologi dan pembangunan infrastruktur, tetapi juga melalui tanggung jawab moral agar pembangunan tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila.

“Insinyur harus menjadi garda terdepan, tidak hanya membangun fisik, tetapi juga wajib menjaga kontribusi sosial melalui karya yang bermanfaat bagi semua kalangan,” pesan pria yang juga menjabat Kepala Dinas PUPR Pacitan itu dalam momentum Hari Kesaktian Pancasila, Rabu, 1 Oktober 2025.

Menurutnya, pembangunan yang adil, merata, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat luas merupakan kontribusi nyata insinyur dalam memperkuat persatuan nasional.

Pria asal Pacitan itu berpendapat, keutuhan bangsa akan semakin kokoh bila pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dengan mengedepankan prinsip keadilan sosial.

Hal tersebut, lanjutnya, sejalan dengan misi PII yang menempatkan profesionalitas dan etika keinsinyuran sebagai dasar pengabdian.

“Di era globalisasi ini, insinyur dituntut adaptif, inovatif, dan berintegritas. Namun di atas itu semua, mereka harus tetap berpegang pada Pancasila sebagai kompas moral agar pembangunan tidak meninggalkan nilai kemanusiaan dan persatuan,” imbuhnya.

Suparlan menjelaskan, setiap sila Pancasila memberikan arah dalam pembangunan bangsa. 

Mulai dari menjaga moralitas dan kelestarian lingkungan sebagai wujud Ketuhanan Yang Maha Esa, menempatkan manusia sebagai pusat yang adil dan beradab, memperkuat persatuan antar daerah, melibatkan rakyat dalam musyawarah pembangunan, hingga mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.

“Kalau pembangunan kita berpijak pada Pancasila, maka hasilnya bukan hanya infrastruktur, tapi juga persatuan, keadilan, dan kemajuan bersama,” ucapnya.

Lebih jauh, Suparlan menyebut insinyur yang tergabung dalam PII tidak hanya bekerja secara teknis, tetapi juga dituntut memiliki komitmen kebangsaan.

Setiap karyanya, harus ditujukan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat.

“Mencintai Pancasila berarti kita siap menjaga persatuan, menghargai perbedaan, serta menegakkan keadilan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah wujud nyata mengamalkan nilai-nilai Pancasila,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

PII Persatuan Insinyur Indonesia Hari Kesaktian Pancasila Pancasila SUPARLAN pacitan Insinyur Indonesia Keutuhan Bangsa Pembangunan berkelanjutan Keadilan Sosial INFRASTRUKTUR Moral Kebangsaan Etika Keinsinyuran Gotong royong