KETIK, BATU – Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu dan komunitas pelestari lingkungan, Sabers Pungli, menanam 1.000 pohon di kawasan Hulu Sungai Brantas. Aksi pelestarian lingkungan ini berlangsung pada Minggu, 9 November 2025, bertempat di Rest Area Desa Punten, Kota Batu.
Penanaman 1.000 bibit pohon ini merupakan wujud komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Batu, Nurochman, beserta jajaran pemerintah daerah, perwakilan Aparat Penegak Hukum (APH), lembaga setempat, serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Dewanti Rumpoko.
Dalam sambutannya, Nurochman menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif kegiatan yang lahir langsung dari masyarakat.
"Syukur alhamdulillah pada pagi hari ini kita bisa bertemu untuk bersama-sama berkomitmen terhadap kelestarian lingkungan kita," ujar Nurochman.
Menurutnya, kegiatan ini adalah sebuah komitmen luar biasa yang tumbuh dari masyarakat tanpa intervensi langsung pemerintah. Hal ini, kata dia, sangat membanggakan.
"Ini menjadi salah satu contoh bahwa kesadaran untuk melibatkan diri kita terhadap keberlangsungan lingkungan kita menjadi kewajiban semua elemen masyarakat," tambahnya.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menjelaskan bahwa seluruh pohon yang ditanam berasal dari kontribusi konsumen melalui pembelian produk Pertamax Green.
"Per Sabtu kemarin (8 November 2025) sudah ada 1.000 pohon. Selain penanaman pada pagi hari ini, bibit juga akan disebarkan ke 24 desa dan kelurahan di Kota Batu dan sekitarnya. Jadi, mudah-mudahan dukungan masyarakat akan produk BBM lebih ramah lingkungan sebagai dukungan untuk pelestarian lingkungan," jelas Ahad Rahedi.
Ahad merinci, di kawasan Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu) saat ini sudah tersedia 13 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual Pertamax Green. Rata-rata konsumsi harian produk tersebut mencapai 4,5 Kilo Liter (KL).
"Dengan angka konsumsi dan capaian 1.000 pohon ini dapat kita lihat bahwa masyarakat Kota Malang dan sekitarnya sudah peduli akan lingkungan melalui penggunaan BBM ramah lingkungan," ujarnya.
Pertamax Green merupakan BBM yang lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan fossil fuel (bahan bakar fosil). Dengan nilai oktan 95, Pertamax Green diklaim memiliki akselerasi yang lebih baik karena dihasilkan dari campuran Pertamax dan nabati yang berasal dari tanaman tebu.
"Pertamax Green direkomendasikan untuk kendaraan bermesin masa depan dan merupakan salah satu upaya untuk transisi energi guna mewujudkan kemandirian energi Indonesia menuju Net Zero Emission 2060," pungkasnya. (*)
