Perjuangan Inspiratif Laila Qothrun: Ibu Muda, Aktivis PKK, dan Mahasiswi Berprestasi UIM Pamekasan

15 November 2025 05:53 15 Nov 2025 05:53

Thumbnail Perjuangan Inspiratif Laila Qothrun: Ibu Muda, Aktivis PKK, dan Mahasiswi Berprestasi UIM Pamekasan
Laila Qothrun Nada Fiansyah Ketua TP PKK Desa Tamberu Timur (Foto: Mat Jusi/Ketik.com).

KETIK, SAMPANG

Di tengah dinamika kehidupan masyarakat desa, kisah perjuangan seorang perempuan inspiratif kembali menjadi sorotan.

Di Desa Tamberu Timur, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Laila Qothrun Nada Fiansyah menunjukkan bahwa seorang ibu muda bisa menyeimbangkan peran sebagai ibu rumah tangga, aktivis pemberdayaan masyarakat, sekaligus mahasiswi berprestasi.

Tekadnya menimba ilmu tak pernah surut, menjadikannya bukti bahwa pendidikan bukan sekadar tujuan, tapi juga komitmen yang harus diperjuangkan.

Laila, yang juga menjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Tamberu Timur, baru saja resmi mengikuti Yudisium 2025 Angkatan ke-21 Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan.

Laila Qothrun Nada Fiansyah, yang juga istri dari tokoh pemuda Desa Tamberu Timur, Indra Maulana Arifin, merupakan mahasiswi Fakultas Ekonomi Syariah UIM Pamekasan. Pencapaiannya dalam menyelesaikan studi mendapat apresiasi penuh dari sang suami, yang selama ini menjadi pendamping sekaligus penyemangat utama dalam proses akademiknya.

Indra Maulana Arifin menyampaikan ucapan selamat sekaligus rasa bangganya atas keberhasilan sang istri menuntaskan pendidikan tinggi di tengah kesibukannya.

"Di tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, dia tetap semangat menimba ilmu di Universitas Islam Madura. Istriku ini bisa dibilang orang yang tekun belajar dan sangat semangat dalam mencari ilmu," ujarnya, Sabtu, 15 November 2025.

Ia menambahkan bahwa komitmen istrinya dalam menyelesaikan pendidikan patut menjadi teladan. Menurutnya, tidak sedikit perempuan yang harus berhenti kuliah setelah berkeluarga karena prioritas lainnya. Namun, justru Laila menunjukkan hal berbeda.

"Saya sangat bangga atas pencapaian istri saya. Saya akan selalu mendukung beliau dalam mencari ilmu. Dia sudah kuliah sebelum menikah dengan saya, dan yang membuat saya salut adalah semangat belajarnya. Biasanya, perempuan jika sudah berkeluarga memilih berhenti kuliah karena harus mengurus keluarga. Tapi istri saya justru kebalikannya," tuturnya.

"Di tengah kesibukannya mengurus keluarga dan kepentingan PKK di desa, dia tetap tidak patah semangat untuk menimba ilmu di Universitas Islam Madura," sambungnya.

Indra Maulana Arifin kembali mengucapkan selamat secara khusus untuk sang istri tercinta atas keberhasilan yang diraih.

"Selamat, Sayang! Aku sangat bangga dengan pencapaianmu hari ini. Tuhan telah memberkatiku denganmu, dan aku bersyukur menjadi suamimu. Selamat atas yudisium-nya, cintaku," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kesibukan Keluarga PKK TP PKK Desa Tamberu Timur Universitas Islam Madura UIM Indra Maulana Arifin Desa Tamberu Timur Yudisium Fakultas Ekonomi Syariah