KETIK, MALANG – Upaya percepatan transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) terus digencarkan melalui penguatan sinergi antarperguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam Focus Group Discussion (FGD) Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel Surabaya yang digelar oleh UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda di Hotel Bumi Senyiur, Kalimantan Timur, Kamis, 13 November 2025.
Forum strategis ini mempertemukan para rektor PTKIN dari berbagai daerah untuk menyusun langkah konkret dalam memperkuat kelembagaan, khususnya menuju status Badan Layanan Umum (BLU) dan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH).
Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Ilfi Nur Diana, M.Si., CAHRM., CRMP, menegaskan bahwa keberhasilan transformasi PTKIN bergantung pada dua hal utama: kolaborasi dan kemandirian finansial.
UIN Malang Tekankan Kolaborasi dan Kemandirian Finansial sebagai Kunci Transformasi PTKIN dalam FGD Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel. (Foto: Dok. Humas UIN Malang)
“Transformasi tidak bisa berjalan secara parsial. Diperlukan kolaborasi erat antar-PTKIN untuk memperkuat kapasitas kelembagaan, terutama dalam mewujudkan kemandirian finansial sebagai fondasi menuju BLU dan PTNBH,” ujar Prof. Ilfi.
Ia menambahkan, kemandirian finansial tidak hanya menyangkut pengelolaan dana, tetapi juga mencakup inovasi tata kelola, diversifikasi sumber pendapatan, serta penciptaan ekosistem akademik yang produktif dan berkelanjutan.
Gagasan tersebut mendapat sambutan positif dari seluruh peserta FGD. Para pimpinan PTKIN sepakat bahwa kerja sama lintas kampus Islam di bawah payung Persemakmuran Eks IAIN Sunan Ampel merupakan langkah strategis dalam memperkuat daya saing pendidikan tinggi Islam di tengah arus globalisasi.
FGD ini menjadi wadah refleksi sekaligus kolaborasi antar-PTKIN untuk membangun strategi kelembagaan yang adaptif, mandiri, dan kompetitif, demi mewujudkan perguruan tinggi keagamaan yang berdaya saing nasional maupun internasional.
