KETIK, MALANG – Universitas Islam Malang (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menyambut Dies Maulidiyah ke-64 dengan mengadakan istighasah dan pengajian akbar berama Dr. KH. Anas Alhifni, dengan dihadiri oleh ribuan mahasantri Ma’had Aly. Acara dibuka dengan pembacaan doa istighasah bersama, Senin, 10 November 2025.
Acara yang bertempat di gedung Sport Center ini turut dihadiri oleh Drs. H. Basri, M.A., Ph.D. sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik (WR I), Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M.Ag. sebagai Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III), dan Prof. Dr. H. M. Abdul Hamid, S.Ag., M.A. sebagai Wakil Rektor Bidang Pengembangan Lembaga dan Kerja Sama (WR IV), para dekan dan senat, serta mahasantri Ma’had Aly.
Acara dilanjutkan dengan sholawatan, serta pembacaan ayat Alquran. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Drs. H. Basri, M.A., Ph.D yang menggantikan Prof. Dr. Hj. Ilfi Nur Diana, M.Si., rektor UIN Malang, yang kebetulan berhalangan hadir. “Ibu rektor tidak bisa hadir karena harus menjalankan panggilan tugas dari komisi 8,” ujarnya.
Semarak Dies Miladiyah ke-64 UIN Malang ini juga dimeriahkan dengan seminar dan berbagai macam lomba seperti: olahraga, lomba memasak. Kemudian ditutup dengan acara puncak yaitu pengajian akbar oleh Dr. KH. Anas Alhifni, seorang pengusaha yang juga merupakan alumni UNAIR.
Dr. KH. Anas Alhifni dalam ceramahnya menyampaikan kiat-kiat sukses dalam menjalani hidup berupa pengamalan surat Ali Imron ayat 17. (Foto: Albani/Ketik.com)
Dalam pembukaannya, DR. Kh. Anas Alhifni, menyampaikan salam hormat dari Prof. Dr. KH. Abdul Ghafur kepada ibu rektor UIN Malang yang juga sama-sama tidak bisa hadir dikarenakan sudah lanjut usia.
“Usia beliau sudah 75 tahun, kalau bepergian jauh, terkadang beliau minta digandengi (digantikan) oleh menantunya, yaitu saya sendiri,” jelas seorang pengusaha pabrik garam itu.
Dalam ceramahnya, Dr. KH. Anas Alhifni menyampikan kiat-kiat sukses yang diambil dari surat Ali Imran ayat 17: pertama, sabar. Sabar dalam menjalankan ketaatan, serta sabar dalam menghindari kemaksiatan. Kedua, memiliki sikap integritas yang tinggi. Ketiga, patuh atau taat terhadap perintah orang tua dan guru yang menuntun dalam kebaikan. Keempat, bermurah hati atau dermawan, serta kelima ialah senantiasa berisitigfar.
Acara pun ditutup dengan pembacaan doa oleh Dr. KH. Anas Alhifni, seraya meminta supaya UIN Malang menjadi universitas yang diberkati dan mahasiswanya termasuk dalam golongan orang-orang yang jujur dan pandai bersyukur. (*)
