Penyerahan Jenazah Tawanan Israel dari Gaza Picu Sorotan atas Pelanggaran Gencatan Senjata

26 November 2025 09:25 26 Nov 2025 09:25

Thumbnail Penyerahan Jenazah Tawanan Israel dari Gaza Picu Sorotan atas Pelanggaran Gencatan Senjata
Ilustrasi Bangunan yang Hancur dan Puing-puing. (Foto: Pexels)

KETIK, SURABAYA – Sekumpulan jenazah yang diyakini milik seorang tawanan Israel yang ditahan di Gaza telah diserahkan kepada Israel melalui Palang Merah.

“Israel telah menerima, melalui Palang Merah, peti mati seorang sandera yang tewas,” ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam pernyataan resminya. 

Peti mati tersebut diserahkan kepada tentara dan perwira intelijen Israel di Gaza sebelum dibawa ke Pusat Kedokteran Forensik Nasional Tel Aviv untuk proses identifikasi. 

“Setelah identifikasi selesai, pihak keluarga akan menerima pemberitahuan resmi,” kata kantor Netanyahu.

Penyerahan jenazah ini merupakan bagian dari rencana yang ditengahi Amerika Serikat untuk mengakhiri perang yang sedang berlangsung di Gaza. 

Hingga saat ini, kelompok bersenjata Palestina telah mengembalikan 25 jenazah tawanan sebagai bagian dari kesepakatan antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 10 Oktober. 

Sebagai imbalannya, Israel telah menyerahkan 330 jenazah warga Palestina kepada otoritas di Gaza.

Kesepakatan tersebut mencakup pengembalian sisa-sisa jenazah 28 tawanan Israel dengan imbalan 360 jenazah warga Palestina yang terbunuh selama perang. 

Namun, Hamas menyatakan belum dapat menjangkau seluruh jenazah karena sebagian besar masih terkubur di bawah reruntuhan akibat agresi Israel selama lebih dari dua tahun.

Pada Selasa, 25 November 2025, kantor Netanyahu menuduh bahwa keterlambatan penyerahan merupakan pelanggaran terhadap gencatan senjata. 

Meski demikian, data Kantor Media Pemerintah Gaza menunjukkan bahwa sejak gencatan senjata dimulai, Israel sendiri telah melakukan sedikitnya 497 pelanggaran. Anak‐anak, perempuan, dan lansia tercatat sebagai mayoritas korban.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel menewaskan tiga warga di timur Khan Younis pada hari yang sama. 

Jenazah mereka, bersama 14 korban lain yang ditemukan di bawah reruntuhan dalam 24 jam terakhir, telah dibawa ke rumah sakit. Dengan demikian, jumlah korban tewas sejak gencatan senjata diberlakukan meningkat menjadi 345 orang.

Sementara itu, militer Israel melaporkan telah menewaskan lima pejuang Hamas yang muncul dari sebuah terowongan di Rafah serta seorang lainnya yang melintasi area utara Gaza yang dikuasai Israel.

Selain dituduh melanggar gencatan senjata, Israel juga dianggap terus membatasi distribusi makanan, air, bahan bakar, dan pasokan medis ke Gaza, meskipun hal tersebut telah diatur dalam kesepakatan.

Secara terpisah, Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa pihaknya tengah mempersiapkan pasukan untuk kemungkinan pengerahan ke Gaza. Para pejabat menegaskan bahwa keputusan akhir menunggu perintah resmi dari Presiden Prabowo Subianto, yang sebelumnya telah menyatakan kesiapan Indonesia mengirim hingga 20.000 personel penjaga perdamaian kapan saja dibutuhkan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Israel Palestina Hamas Jenazah gencatan senjata