KETIK, SLEMAN – Polresta Sleman memastikan kesiapan maksimal dalam melaksanakan pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Yakni dengan menggelar Operasi Lilin Progo 2025 untuk menjamin keamanan dan kelancaran
Sebanyak kurang lebih 1.339 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan 107 gereja serta berbagai pusat keramaian dan jalur utama di wilayah Sleman.
Kesiapan ini disampaikan Kabag Ops Polresta Sleman, Kompol Masnoto didampingi Kasi Humas Polresta Sleman, AKP Salamun, dalam pemaparan materi kesiapan pengamanan Nataru 2025/2026 kepada awak media di Sleman, Kamis 11 Desember 2025.
“Polresta Sleman mengerahkan 268 personel Polri (tersprint) yang diperkuat 1.071 personel dari instansi samping, termasuk TNI dan mitra pendukung. Sebanyak kurang lebih 1.339 personel ini akan memastikan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat selama periode Nataru,” ujar Kompol Masnoto.
Fokus Sterilisasi dan Pos Pengamanan
Pengamanan difokuskan pada 107 gereja yang melaksanakan ibadah tatap muka (offline). Polresta Sleman memprioritaskan 17 gereja besar yang masuk kategori rawan untuk menjalani sterilisasi oleh Satuan Brimobda Polda DIY sebelum pelaksanaan ibadah. Selain itu, 83 gereja dan 12 kapel lainnya juga masuk dalam rencana pengamanan.
Untuk mengendalikan arus lalu lintas dan memantau aktivitas masyarakat, Polresta Sleman mendirikan empat pos pengamanan: Pos Pelayanan Terpadu Tempel, Pos Pengamanan Gamping, Pos Pelayanan Amplaz, dan Pos Pengamanan Prambanan. Masing-masing pos akan diawaki oleh 23 personel.
Adapun, rangkaian Ops Lilin Progo 2025 dilaksanakan bulan Desember 2025 ini dengan jadwal sebagai berikut: pada 12 Desember dilaksanakan Ren Rakor Internal Kesiapan Ops, dilanjutkan Ren Rakor Eksternal pada 16 Desember, dan Apel Gelar Pasukan pada 19 Desember.
"Secara resmi, Operasi Lilin Progo 2025 dimulai pada 20 Desember 2025 (TMT Ops Lilin Progo 2025) hingga 2 Januari 2026," jelasnya.
Puncak kegiatannya mencakup sterilisasi gereja dan perkiraan puncak arus mudik Nataru pada 23 Desember, pengamanan giat ibadah Natal, libur Natal, dan cuti bersama pada 24-25 Desember, serta perkiraan puncak arus wisata pada 30 Desember.
Puncaknya, pengamanan giat ibadah dan perayaan Malam Tahun Baru dilaksanakan pada 31 Desember 2025 hingga 1 Januari 2026. Operasi ini dijadwalkan berakhir pada 2 Januari 2026.
Pengamanan Malam Tahun Baru dan Imbauan Kamtibmas
Sasaran pengamanan pada Malam Tahun Baru 2026 dipetakan ke enam titik utama, meliputi tempat hiburan, kawasan perbelanjaan (seperti Malioboro, Kaliurang), hotel, pusat perbelanjaan (Amplaz, JCM), gereja, serta tempat umum lainnya (seperti landmark dan jalur utama).
Kompol Masnoto menegaskan, pola pengamanan akan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, termasuk pengamanan sentra ekonomi dan objek vital, guna mencegah gangguan kamtibmas.
Pada kesempatan tersebut, Kompol Masnoto turut mengimbau masyarakat agar merayakan Natal dan Tahun Baru dengan kegiatan positif. Ia secara khusus menekankan agar masyarakat menghindari penggunaan knalpot brong, tidak mengonsumsi minuman keras atau obat terlarang, serta menghindari petasan dan kembang api yang dapat memicu kebakaran atau merugikan diri sendiri.
"Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung upaya pengamanan ini, sehingga perayaan di wilayah hukum Polresta Sleman dapat berjalan aman, tertib, dan kondusif," tandasnya. (*)
