KETIK, BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 dengan penuh khidmat dan semangat di Pendopo Bupati Bondowoso, pada Senin, 11 Agustus 2025.
Acara ini dihadiri jajaran Forkopimda, di antaranya Bupati Abdul Hamid Wahid, Wakil Bupati As'ad Yahya Syafi'i, Kapolres AKBP Harto Agung Cahyono, Kepala Kemenag, Kajari, Dandim 0822 Letkol Arh Achmad Yani, Ketua TP PKK, Camat, TP PKK kecamatan, Forum Anak.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid dalam sambutannya menegaskan bahwa peringatan Hari Anak Nasional bukan sekadar seremonial, melainkan momentum penting untuk merefleksikan tanggung jawab bersama dalam menjamin dan melindungi hak-hak anak.
“Anak adalah aset bangsa dan pewaris cita-cita luhur. Pemenuhan hak mereka harus meliputi identitas kependudukan, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang memadai, lingkungan yang aman, serta ruang bermain dan berekspresi yang layak,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Bupati juga menyampaikan capaian membanggakan Kabupaten Bondowoso yang berhasil meningkatkan statusnya dari Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Madya ke Nindya.
“Ini adalah bukti kerja nyata seluruh elemen dalam melindungi dan memajukan kesejahteraan anak,” ucapnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan, mulai dari perangkat daerah, TP PKK, lembaga masyarakat, dunia usaha, media, hingga tokoh agama dan masyarakat.
"Ini adalah awal dari langkah lebih besar ke depan. Kita harus terus meningkatkan kualitas layanan, memperluas akses, dan memperkuat sistem perlindungan anak hingga ke tingkat desa,” tegasnya.
Dalam peringatan HAN 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga secara resmi meluncurkan dua program strategis, yakni:
-
Program SEMARAK TP PKK (Sekolah Masyarakat Anti Perkawinan Anak) – sebuah program berbasis komunitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya perkawinan anak, melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan penguatan jejaring dukungan.
-
Aplikasi SI PEKA PAK (Sistem Pengaduan Kekerasan dan Perlindungan Perempuan & Anak) – platform digital yang mempermudah pelaporan kasus kekerasan, memberikan informasi layanan pendampingan, serta mempercepat penanganan.
Bupati juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjamin efektivitas program. “Program-program ini hanya akan berhasil bila seluruh pihak ikut aktif – dari keluarga, TP PKK, sekolah, tenaga kesehatan, aparat desa, tokoh agama, hingga media dan masyarakat umum,” katanya.
Di tengah era digital, Bupati mengingatkan pentingnya membekali anak-anak dengan keterampilan abad ke-21 seperti literasi, berpikir kritis, kreativitas, dan penguasaan teknologi, tanpa meninggalkan iman, karakter, dan kearifan lokal.
Bupati Abdul Hamid juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan HAN 2025 sebagai momentum aksi nyata.
“Semoga setiap langkah yang kita ambil hari ini menjadi amal jariyah demi masa depan anak-anak Bondowoso dan menjadi tempat yang aman, nyaman, dan penuh harapan bagi generasi masa depan." pungkasnya.(*)