KETIK, TULUNGAGUNG – Kecamatan Ngunut bisa dibilang tak pernah absen dalam kegiatan Baris Kreasi Ketandan, yang juga dikenal sebagai Gerak Jalan Napak Tilas Ketandan-Bonorowo, terutama saat perayaan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung.
Baris Kreasi Ketandan adalah gerak jalan untuk memperingati perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten dari Kalangbret ke kota baru dengan nama sekarang Tulungagung.
Acara ini biasanya menampilkan berbagai kreasi seni dan ragam budaya dari para peserta, seperti halnya regu atau pleton dari Pemerintah Kecamatan Ngunut.
Regu dari Kecamatan Ngunut Bawakan konsep Suku Dayak Kalimantan
Camat Ngunut, Sutrisno, S.Sos., M.Si, menjelaskan, keikutsertaan Pemerintah Kecamatan Ngunut sebagai bentuk dukungan dalam mengisi rangkaian kegiatan yang diadakan Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam rangka memperingati Hari Jadi Tulungagung yang ke-820 sekaligus Hari Guru Nasional ke-80 Tahun.
"Semua peserta murni dari karyawan/staf Pemerintah Kecamatan Ngunut sebanyak 21 orang dalam 1 regu," ucap Sutrisno pada Ketik.com.
"Kami membawa konsep dari suku Dayak Kalimantan dalam Gerak Jalan Kreasi Ketandan tahun ini," ujarnya pada Selasa, 25 November 2025.
"Alhamdulillah regu dari Pemerintah Kecamatan Ngunut mulai start dari Ketandan (Kalangbret) hingga finish di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung berjalan sukses tidak ada kendala apapun," tambahnya.
"Baris Kreasi Ketandan ini mengingatkan kita akan Boyong-nya Ibu Kota Tulungagung dari Kalangbret (Ketandan) ke Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung dengan nilai historisnya, jadi seluruh peserta harus mempunyai kreasi dan tampilan dari kekayaan seni budaya daerah masing-masing," pungkasnya.
