KETIK, BANGKALAN – Pembangunan gedung layanan Perpustakaan Umum Bangkalan dengan anggaran Rp9,8 miliar terus dikebut. Proyek yang didukung Perpustakaan Nasional melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik 2025 ini ditargetkan rampung pada akhir November mendatang.
Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Dr. Joko Santoso, menyampaikan optimisme tersebut usai meninjau langsung progres pembangunan pada Kamis, 11 September 2025.
Menurutnya, pembangunan gedung seluas 2.000 meter persegi dengan tiga lantai itu berjalan sesuai standar tanpa ada deviasi dari pengawasan konsultan.
“Proses pelaksanaannya terjadwal dengan baik, on time. Harapan kami akhir November bisa selesai sehingga bulan Desember atau paling lambat Januari sudah bisa dioperasikan,” ujarnya.
Pembangunan perpustakaan umum ditargetkan selesai bulan November 2025. (Foto.Ismail Hs/Ketik.com)
Joko menambahkan, gedung baru ini diharapkan segera memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Salah satunya, meningkatkan frekuensi kunjungan ke perpustakaan.
“Kalau sebelumnya jumlah kunjungan harian terbatas, kami harap di 2026 ada peningkatan signifikan. Selain penguatan literasi dan budaya baca, perpustakaan ini juga bisa mendukung kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, dengan luas gedung yang representatif, perpustakaan dapat menjadi pusat kegiatan masyarakat, termasuk pelatihan berbasis ekonomi bagi kelompok ibu-ibu, perempuan, maupun kaum marginal.
“Perpustakaan tidak hanya tempat membaca, tapi juga pusat aktivitas yang mendorong peningkatan kesejahteraan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joko menekankan pentingnya peningkatan mutu layanan melalui akreditasi. Saat ini Perpustakaan Umum Bangkalan berstatus akreditasi B. Ia berharap tahun depan bisa naik menjadi A.
“Setelah gedung selesai, langkah berikutnya adalah akreditasi. Kami juga sudah menyiapkan DAK non-fisik untuk mendukung kegiatan penguatan budaya baca dan kecakapan literasi,” katanya.
Adapun progres pembangunan saat ini telah mencapai 50 persen. Semua material disebut sudah tersedia di lokasi, bahkan kontraktor berencana menambah shift kerja agar target penyelesaian bisa tercapai.
“Kami akan terus mengawal agar pembangunan selesai tepat waktu sesuai rencana,” pungkas Joko.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bangkalan, Ainul Gufron, menyatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan mutu layanan literasi di Kabupaten Bangkalan. Salah satunya melalui pengembangan aplikasi e-Bacah, karya anak-anak lokal yang berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Ia juga menjelaskan bahwa aplikasi ini akan menjadi salah satu inovasi penting dalam mendorong minat baca masyarakat.
“Aplikasi e-Bacah ini sudah kami siapkan dan ke depan akan terus kami galakkan pemanfaatannya,” ujarnya.
Selain menghadirkan layanan digital, pihaknya juga berkomitmen melengkapi berbagai fasilitas sarana dan prasarana di perpustakaan. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut arahan dari Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional, Dr. Joko Santoso, yang mendorong peningkatan mutu layanan.
“Kami berkomitmen mengejar ketertinggalan dari akreditasi B. Setelah sarana prasarana, CIK, dan koleksi buku lengkap, target kami tahun depan bisa meningkatkan akreditasi menjadi A,” tegasnya.
Langkah ini sejalan dengan rencana penyelesaian pembangunan gedung baru Perpustakaan Umum Bangkalan yang ditarget rampung akhir tahun.
Dengan fasilitas representatif ditambah inovasi digital, perpustakaan diharapkan tidak hanya memperkuat budaya baca, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran modern bagi masyarakat. (*)